Surat pernyataan dan kesepakatan bersama dengan CV IMAP. (Foto: dok. Gardajatim.com)
GARDAJATIM.COM: Ratusan warga Kabupaten Ponorogo menjadi korban dugaan penipuan bermodus program umrah gratis yang dijanjikan oleh CV Intan Mina Abadi Putra (IMAP).
Menurut Koordinator jamaah sekaligus korban, Setiaji Al Khoriah, kasus ini kini bergulir di Kepolisian Resor (Polres) Ponorogo, setelah sejumlah korban resmi melaporkan perusahaan, dan ia juga telah dipanggil sebagai saksi.
Program umrah gratis yang diklaim disponsori oleh dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari tujuh perusahaan besar nasional, ternyata tidak pernah terealisasi.
Para calon jamaah justru diminta memberikan "sedekah sukarela" dengan nominal bervariasi, mulai dari Rp500 ribu hingga Rp1,5 juta per orang.
Setiaji menyebutkan, bahwa dirinya mewakili 200 jamaah yang mengalami kerugian total hingga Rp200 juta.
Ia bahkan mengaku mengalami kerugian pribadi sebesar Rp150 juta karena menyetorkan dana langsung kepada pihak perusahaan.
"Setiap orang diminta menyetor dana menyerahkan Rp1,5 juta, dengan rincian Rp500 ribu untuk paspor dan konsumsi. Sementara untuk vaksin maningitis biaya sendiri dan sisanya Rp1 juta disetor langsung kepada Agus Rahmanto,” ujar Setiaji, warga Desa Pupus, Kecamatan Ngebel, saat ditemui, Senin (21/4/2025).
Program umrah gratis ini pertama kali diperkenalkan pada 2022 oleh Agus Rahmanto, yang disebut-sebut sebagai Dewan Komisaris CV IMAP.
Dalam sosialisasi, pihak CV mengklaim program tersebut dibiayai oleh perusahaan-perusahaan besar seperti PT Paiton Energy, PT Dua Kelinci, dan Jhonlin Baratama Group. Namun setelah diverifikasi, tidak satu pun dari perusahaan tersebut mengakui keterlibatannya.
Kecurigaan mulai mencuat pada Agustus 2024, ketika rencana pembangunan kantor baru CV IMAP di Dukuh Karangan, Desa Plosojenar, tidak kunjung terealisasi.
Sejumlah calon jamaah yang telah membuat paspor dan menjalani vaksinasi pun mulai mempertanyakan kejelasan program.
“Ini bukan sekadar soal uang, tapi soal martabat. Banyak dari kami sudah bersiap berangkat, bahkan sudah berpamitan dengan keluarga,” kata Setiaji.
Polres Ponorogo saat ini tengah melakukan penyelidikan. Setiaji menyebut telah tiga kali dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai saksi sekaligus korban.
Ia menduga jumlah total korban bisa mencapai lebih dari 600 orang dari berbagai wilayah.
Saat dikonfirmasi pihak CV IMAP belum memberikan pernyataan resmi. (Fjr)
Editor: Redaksi
Posting Komentar