Kadinkes Ponorogo, Dyah Ayu Puspitaningarti, SKM., M.kes. (Foto: Istimewa)
Hal itu menjadi perbincangan hangat setelah diunggah oleh akun Eagle di sosial media facebook.
Dalam unggahan tersebut dijelaskan tentang retakan besar terlihat di dinding bangunan, sementara trotoar di sekitarnya mengalami ambles dan pecah.
Kondisi ini memicu kekhawatiran masyarakat akan keamanan dan kualitas konstruksi fasilitas kesehatan tersebut.
Kondisi bangunan puskesmas Selur, Kecamatan Ngrayun, yang diduga mengalami kerusakan.
Menanggapi hal itu, Kadinkes Kabupaten Ponorogo, Dyah Ayu Puspitaningarti mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan kontraktor pelaksana, CV. Sohibu Karawang, untuk segera melakukan perbaikan.
"Kami telah memantau kerusakan tersebut dan sedang berkoordinasi dengan kontraktor. Saat ini, proyek masih dalam masa pemeliharaan hingga akhir 2025, sehingga segala perbaikan menjadi tanggung jawab kontraktor," jelas Ayu.
Ia juga menegaskan, pihaknya akan memantau proses perbaikan agar tidak mengganggu pelayanan kesehatan.
"Kami berkomitmen untuk memastikan fasilitas ini layak digunakan masyarakat," tegasnya.
Muhammad Syaifudin Zuhri, Pejabat Pembuat Komitmen (kanan).
Sementara itu, Muhammad Syaifudin Zuhri, Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom) Puskesmas Selur membenarkan adanya kerusakan tersebut.
Ia juga menjelaskan, pihaknya telah mengosongkan dua ruang rawat inap demi keamanan.
"Saat ini ada 2 kamar rawat inap kami kosongkan untuk antisipasi hal yang tidak diinginkan," jelasnya.
Menurut Saifudin, kerusakan sebelumnya sempat diperbaiki, tetapi keretakan dan amblesnya trotoar kini lebih serius.
"Penyedia akan memperbaiki setelah Lebaran," jelasnya.
Pembangunan Puskesmas Selur dikerjakan oleh CV Sohibu Karawang, Jawa Barat dengan nilai kontrak Rp9,5 miliar dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). (Fjr)
Posting Komentar