Paseban Aloon-Aloon Ponorogo dipadati warga yang antusias menyaksikan penampilan seni reog. (Foto: dok. Gardajatim.com)
GARDAJATIM.COM: Sebanyak 100 lebih Dadak Merak dari Ponorogo dan berbagai daerah turut serta dalam Tadarus Budaya 2025, yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo pada Sabtu (15/2/2025) malam.
Acara ini semakin istimewa karena sekaligus menjadi tasyakuran atas masuknya Reog Ponorogo ke dalam daftar Intangible Cultural Heritage (ICH) UNESCO.
Sesepuh Warok Ponorogo, Mbah Pur Warok Gendeng (MPWG) menyampaikan, bahwa partisipasi ratusan Dadak Merak menunjukkan besarnya kecintaan masyarakat terhadap Reog Ponorogo.
"Ini bukti bahwa Reog Ponorogo tetap hidup dan terus berkembang. Antusiasme peserta luar biasa, lebih dari 100 Dadak Merak lebih hadir untuk merayakan pencapaian ini," ujar MPWG.
Sesepuh Warok Ponorogo, Mbah Pur Warok Gendeng (MPWG) bersama Ketua GRIB Jaya Ponorogo, Agustino.
Ia juga menegaskan, bahwa tradisi ini harus tetap dijaga di masa mendatang.
"Siapapun bupatinya nanti, agenda ini wajib digelar setiap tahun. Ini bukan sekadar perayaan, tapi bagian dari identitas Ponorogo," tegasnya.
GRIB Jaya Ponorogo Ambil Peran
Dalam kesempatan yang sama, organisasi masyarakat GRIB Jaya DPC Ponorogo turut berpartisipasi dengan menampilkan Reog Gembong GRIB Jaya Ponorogo.
Ketua GRIB Jaya Ponorogo, Agustino menegaskan, bahwa pihaknya akan selalu mendukung pelestarian budaya lokal sebagai bagian dari persatuan bangsa.
"Ini adalah momen bersejarah yang harus kita jaga. GRIB Jaya DPC Ponorogo berkomitmen mendukung budaya lokal demi kesatuan NKRI," kata Agustino.
Kehadiran Reog Gembong GRIB Jaya menambah semarak acara, sekaligus menunjukkan bahwa berbagai elemen masyarakat, termasuk ormas, ikut berperan dalam menjaga keberlanjutan budaya Reog Ponorogo.
Tadarus Budaya 2025 tidak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga bukti nyata bahwa seni dan budaya Ponorogo tetap lestari di tengah perkembangan zaman. (Fjr)
Posting Komentar