Dump truk ODOL saat beroperasi di jalan Raya Jenangan-Ngebel, Kamis (6/2/2025).
GARDAJATIM.COM: Meski tambang galian C ilegal di Ponorogo telah berhenti beroperasi, truk Over Dimension Over Loading (ODOL) masih berkeliaran di jalanan.
Kondisi ini menimbulkan pertanyaan publik, sebab selama ini kerusakan jalan kerap dikaitkan dengan aktivitas tambang ilegal.
Pantauan di lapangan menunjukkan, masih banyak truk yang membawa muatan melebihi kapasitas, bahkan hingga menggunung.
Bahkan ada truk yang beroperasi tanpa penutup terpal, sehingga berisiko membahayakan pengguna jalan lainnya.
Ketua Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya DPC Ponorogo, Agustino, menyoroti ketimpangan narasi yang berkembang di masyarakat.
Menurutnya, pelaku tambang ilegal kerap dijadikan kambing hitam atas kerusakan jalan, padahal truk ODOL tetap beroperasi meskipun tambang ilegal telah tutup.
"Faktanya, setelah tambang ilegal berhenti, truk-truk dengan muatan berlebih masih berlalu-lalang. Ini membuktikan bahwa bukan hanya tambang ilegal yang menjadi penyebab kerusakan jalan, tapi juga pengangkutan yang tidak sesuai aturan," ujar Agustino, Kamis (6/2/2025).
Ia mendesak Pemerintah Daerah untuk bertindak tegas terhadap truk ODOL yang masih melanggar aturan.
"Kami berharap pemerintah segera memanggil para pelaku tambang untuk duduk bersama dan mencari solusi terbaik," jelasnya.
Truk yang beroperasi tanpa penutup terpal.
Sementara itu, Dinas Perhubungan (Dishub) Ponorogo akan segera menggelar operasi gabungan untuk menertibkan dump truk ODOL yang masih beroperasi di jalanan.
Kepala Dishub Ponorogo, Wahyudi, menegaskan bahwa razia ini bertujuan untuk memastikan aturan tonase kendaraan ditegakkan secara ketat.
"Kami sudah merencanakan razia gabungan. Ini akan melibatkan berbagai pihak terkait untuk memastikan aturan mengenai tonase kendaraan benar-benar ditegakkan," ujar Wahyudi dalam pernyataan resminya.
Operasi ini tidak hanya menyasar dump truck dari tambang ilegal, tetapi juga kendaraan yang beroperasi dari tambang legal yang melanggar aturan.
Masyarakat pun menantikan langkah tegas pemerintah dalam menertibkan persoalan tambang yang selama ini menjadi sumber polemik di Ponorogo. (Fjr)
Posting Komentar