Jiwa Besar Wabup Pacitan Temui Demonstran: Kami Tampung Aspirasi dan Akan Kami Sampaikan kepada Pemerintah Pusat

Wakil Bupati Pacitan, Gagarin Sumrambah menemui massa unjuk rasa di depan Pendopo Kabupaten Pacitan. Selasa, 25 Februari 2025. (FOTO: Eko Purnomo/Garda Jatim)

GARDAJATIM.COM: Seolah tak puas sebelum bertemu dengan salah satu pimpinan tertinggi lembaga eksekutif yang ada di kabupaten Pacitan, ratusan mahasiswa pendemo yang tergabung dalam aliansi Cipayung Pacitan semakin agresif dengan melakukan pembakaran ban dan lebih merapatkan barisan di depan Pendopo Kabupaten Pacitan, Selasa (25/2/2025).

Mahasiswa berdesakan semakin dekat dengan pihak keamanan, menuntut Bupati atau Wakil Bupati Pacitan agar keluar menemui para demonstran.

Padahal sebenarnya sudah ada Sekda Pacitan, Heru Wiwoho yang menemui para pendemo. Namun pihak mahasiswa tidak mau membubarkan diri sebelum bertemu dengan Wakil Bupati Pacitan untuk menyampaikan aspirasinya. Hal itu cukup membuat aparat keamanan khawatir karena massa aksi semakin berani.

Kebetulan Wakil Bupati Pacitan saat itu masih ada kegiatan lain. Namun beruntung selang beberapa menit kemudian, Gagarin, Wakil Bupati Pacitan datang dan segera menemui para demonstran.

Ia menyampaikan permohonan maafnya kepada para mahasiswa karena terlambat menemui para demonstran. Pihaknya mengatakan bahwa sebelumnya masih ada kegiatan di kecamatan Arjosari. Wabup berharap keterlambatanya bisa dimaklumi.

"Tadi pagi, karena njenengan (kalian) semua saya tunggu sampai jam 08.30 belum hadir di Pendopo ini, akhirnya saya lanjutkan kegiatan dalam rangka HUT SMPN 2 Arjosari. Sehingga maaf kalau akhirnya saya baru bisa menemui," kata Gagarin di depan para mahasiswa, Selasa (25/2/2025).

Ia menambahkan bahwa materi yang disampaikan oleh para mahasiswa sudah dipelajari dan didiskusikan dengan OPD terkait. Ia mengatakan bahwa dari 9 tuntutan yang di sampaikan, dan akhirnya diringkas menjadi 3 tuntutan, memang ada yang menjadi kewenangan pemerintah kabupaten Pacitan.

"Kami sebenarnya mempunyai pemikiran yang sepaham, yang kesepahamanya itu ada. Hanya saja, yang perlu kita sama-sama memahami memang ada kendala regulasi. Dan ketika kami serta merta menyampaikan, maka artinya kami melanggar suatu ketentuan regulasi tersebut," imbuhnya lagi.

Wabup mengatakan, tuntutan yang di sampaikan tersebut akan di tampung dan disampaikan kepada Bupati Pacitan setelah selesai mengikuti retreat di Lembah Tidar, Magelang, Jawa Tengah.

"Jadi ini saya terima, saya indahkan dan saya tindak lanjuti dalam pembahasan kedepan. Yang kewenangannya pemerintah pusat, nanti kita sampaikan ke pemerintah pusat, yang kewenangan pemerintah kabupaten, nanti bisa dijadikan evaluasi kinerja kami," tegas Gagarin untuk menenangkan para demonstran.

Pihaknya pun menandatangani petisi tersebut di depan para massa aksi. Hal itu menunjukkan keseriusanya dalam menanggapi aspirasi para mahasiswa, bukan hanya sekedar kata-kata saja.

Untuk diketahui, para demonstran dari aliansi mahasiswa tersebut menuntut 3 persoalan nasional dan persoalan lokal. Yang pertama terkait dengan efisiensi anggaran, yang kedua terkait dengan progam Makn Siang Gratis (MBG) yang dinilai tidak tepat sasaran, dan yang terakhir menuntut adanya kebijakan solutif untuk menaikkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pacitan.

Usai aspirasinya diterima oleh Wabup Pacitan, massa aksi pun akhirnya meninggalkan kompleks Pendopo Kabupaten Pacitan dengan tertib yang dikawal oleh aparat keamanan dari kepolisian. Kemudian melanjutkan aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Pacitan. (Ek)

0/Post a Comment/Comments