Kondisi plafond salah satu ruang kelas SDN 1 Ngelang terlihat bolong. (FOTO : dok. Garda Jatim).
GARDAJATIM.COM: Atap bangunan salah satu ruang kelas, tepatnya di SDN 1 Ngelang Kecamatan Kartoharjo, Kabupaten Magetan tiba-tiba ambruk pada hari Jum'at (14/2/2025).
Dalam peristiwa itu terlihat kondisi bagian genteng yang rusak dan atap roboh akibat rangka yang sudah usang.
Selain itu, ruangan yang lain ternyata juga ada kelas yang atapnya ambruk bagian dalam (plafond) dan di bagian teras kelas. Beruntung tidak ada aktivitas di ruang kelas saat atap roboh tersebut terjadi.
Mendengar hal itu, jajaran Polsek Kartoharjo dan Koramil segera mendatangi lokasi sekolah untuk membantu membersihkan material atap yang ambruk.
Hal itu untuk menjaga keamanan dan keselamatan anak-anak sekolah, karena ada material yang membahayakan seperti paku dan juga serpihan-serpihan bangunan.
Sementara itu, menurut Kepala Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Magetan, Suwata, saat ditemui di lokasi SDN 1 Ngelang mengatakan bahwa sebenarnya SDN 1 Ngelang sudah masuk program reguler perbaikan.
Ia menjelaskan, atap bangunan kelas tersebut sebelumnya memang sudah dalam kondisi yang kurang layak. Kondisi itu diperparah dengan adanya angin kencang dan hujan deras yang menyebabkan atap bangunan tersebut akhirnya ambruk.
"Sebenarnya ini sudah diusulkan perbaikan, namun keburu rusak setelah ada hujan dan angin," kata Suwata, Jum'at (14/2/2025).
Pihaknya pun mengucapkan terimakasih kepada para pihak yang turut membantu membersihkan serpihan atap yang ambruk.
"Terima kasih pada semua pihak atas bantuan dan kerjasamanya dalam penanganan bangunan yang roboh," ucap Suwata.
"Kami juga ucapkan terima kasih pada Polres Magetan melalui Polsek Kartoharjo dan Kodim 0804 melalui Karamil yang telah membantu membersihkan banyak material akibat robohnya bangunan," imbuhnya lagi.
Lebih lanjut, Suwata mengatakan, untuk sementara akan dilakukan maping proses belajar mengajar kepada para siswa agar tetap bisa berjalan sembari menunggu renovasi terealisasi.
Sedangkan untuk pembangunannya akan segera di tindaklanjuti menggunakan dana cadangan. Pihak Dikpora pun sudah berkoordinasi dengan pihak terkait dan BKAD.
Selanjutnya, proses pembangunan menunggu rekomendasi dari BPBD yang bisa dikategorikan kejadian darurat, sehingga bisa secepatnya dilakukan pembangunan.
Suwata berharap pihak sekolah agar mengecek kondisi bangunan gedung yang lain, apakah harus segera di usulkan renovasi, karena rehabilitasi gedung sekolah ada 3 kategori, yaitu berat, sedang dan ringan. (Eng)
Pewarta : Enggar
Editor : Redaksi
Posting Komentar