Yukla Latifah, company visit di Trans7.
GARDAJATIM.COM: Yukla Latifah, mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Ponorogo, membuktikan bahwa jadwal padat tidak menjadi halangan untuk terus mengasah kemampuan.
Dalam kurun waktu satu tahun dari semester 6 hingga semester 7 pada 2024, Yukla menjalani aktivitas yang beragam, mulai dari kuliah, kerja part-time, hingga menerima job freelance di bidang komunikasi.
“Saya punya jadwal cukup padat, tapi tetap bisa mengimbangi semuanya. Dari company visit ke Jakarta seperti ke DPD-RI, Studio Trans 7, Pertamina Persero, Monas, hingga Net TV, dilanjutkan tes BNSP dan KKN, saya tetap semangat untuk mengasah skill di bidang komunikasi,” ujar Yukla, Jumat (3/1/2025).
Ia pun aktif menerima berbagai job seperti menjadi MC, moderator acara, model, pembicara seminar, hingga tampil di talk show. Motivasi Yukla untuk terus berprestasi bermula dari komentar yang pernah diterimanya.
“Dulu ada yang bilang, ‘Yukla nek di pilih lak ngelek-ngelek i pemandangan.’ (Yukla kalau dipilih merusak pemandangan). Ucapan itu memacu saya untuk membuktikan kalau yang mereka katakan salah,” ungkapnya.
Meski awalnya terasa berat, Yukla kini sudah terbiasa menjalani berbagai aktivitas nonformal dan mencoba hal baru di berbagai bidang.
“Saya berpikir, masa muda harus benar-benar bervariasi dan bermanfaat, supaya di masa tua nanti ada banyak hal yang bisa saya ceritakan,” tambahnya.
Yukla Latifah saat menjadi pembicara pendidik sebaya di UMPO.
Untuk mengatur waktu, Yukla mengandalkan buku kecil atau jurnal untuk mencatat aktivitasnya.
“Kalau ada job baru, tinggal cek jadwal. Kalau bisa, saya ambil, kalau tidak, saya langsung jawab. Alhamdulillah cara ini sangat efektif,” jelasnya.
Hingga semester akhir, Yukla merasa tidak terbebani oleh kuliah dan tidak pernah menyesal memilih jurusan Ilmu Komunikasi.
Ia pun berencana untuk lebih aktif pada tahun shio ular ini.
“Saya ingin menjadi influencer dan aktivis sosial. Saya ingin karya dan suara saya ditonton banyak orang untuk memotivasi mereka, entah itu di bidang wisata, kuliner, atau edukasi,” tutupnya dengan optimisme.
Kesibukan Yukla adalah bukti bahwa manajemen waktu yang baik dapat membuka peluang besar, bahkan di tengah kesibukan sebagai mahasiswa semester akhir. (Put)
Posting Komentar