235 Sapi Terinfeksi PMK dalam 2 Bulan, 10 Ekor Mati, Kamis (09/01/2025) Foto: ist
GARDAJATIM.COM: Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi di Kabupaten Trenggalek kian meluas, dengan total 235 ekor terinfeksi hanya dalam kurun waktu dua bulan.
Sebanyak 10 ekor sapi dilaporkan mati, sementara 5 ekor lainnya harus dipotong paksa.
Tingginya angka infeksi membuat peternak mulai melaksanakan vaksinasi PMK secara mandiri, mengingat stok vaksin di Dinas Peternakan setempat tengah kosong.
Kasus PMK pada sapi di Trenggalek meningkat signifikan sejak akhir Desember 2024.
Berdasarkan data dari Dinas Peternakan, pada Desember terdapat 79 kasus dengan 3 kematian dan 3 pemotongan paksa.
Namun, angka ini melonjak tajam pada Januari 2025, dengan 156 kasus baru, 7 kematian, dan 2 pemotongan paksa.
Secara keseluruhan, total kasus PMK mencapai 235 ekor, dengan 10 ekor sapi mati dan 5 ekor dipotong paksa dalam dua bulan terakhir.
Ririn Hariani Setiani, Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Kabupaten Trenggalek, mengungkapkan bahwa vaksinasi terbukti efektif menyelamatkan sapi dari PMK.
Dari ratusan sapi yang terinfeksi, 24 ekor berhasil sembuh, sebagian besar karena telah divaksin.
"Saat ini, vaksin PMK di dinas sedang kosong, tetapi peternak mulai melaksanakan vaksinasi mandiri," ujar Ririn, Kamis (09/01/2025).
Vaksinasi mandiri menjadi opsi yang mulai dipilih peternak, terutama untuk sapi perah. Harga vaksin bervariasi antara Rp 450 ribu hingga Rp 650 ribu per botol, yang cukup untuk 25 ekor sapi.
Namun, biaya tambahan seperti ongkos kirim, pengemasan, dan tenaga medis menjadi tantangan bagi peternak.
Untuk mengatasi penyebaran PMK, Dinas Peternakan Trenggalek terus memberikan edukasi kepada peternak.
Salah satu langkah pencegahan yang disarankan adalah membatasi transaksi dan transportasi hewan ternak.
"Kami gencar melakukan edukasi agar PMK tidak semakin meluas," tambah Ririn.
Sejak wabah PMK merebak, 739 ekor sapi di Trenggalek telah divaksin, dengan mayoritas vaksinasi dilakukan pada sapi perah.
Langkah ini menjadi salah satu strategi utama untuk menekan angka penyebaran penyakit.
Kasus PMK di Trenggalek menjadi perhatian serius bagi peternak dan pemerintah setempat.
Dengan meningkatnya kesadaran peternak akan pentingnya vaksinasi dan langkah preventif lainnya, diharapkan wabah ini dapat segera terkendali. (Tim/Red)
Posting Komentar