Kepala KCP Bank Mandiri Jetis Ponorogo, Kautsar Andrianto, berdiskusi bersama pengurus harian GRIB Jaya Ponorogo dalam acara ngopi bareng di Link Coffee. (Foto: Humas GRIB Jaya Ponorogo)
GARDAJATIM.COM: Dalam upaya memperkuat pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), Bank Mandiri KCP Jetis Ponorogo menjalin kerja sama strategis dengan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) GRIB Jaya Ponorogo.
Kolaborasi ini ditandai dengan pertemuan santai bertajuk "Ngopi Bareng" yang digelar di Link Coffee, Selasa (14/1/2025).
Kegiatan ini dihadiri Kepala KCP Bank Mandiri Jetis Ponorogo, Kautsar Andrianto, bersama jajaran pengurus harian GRIB Jaya.
Dalam pertemuan tersebut, Kautsar menekankan pentingnya hubungan sinergis antara lembaga perbankan dan organisasi masyarakat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
"Kami berkomitmen untuk mendukung UMKM di Ponorogo melalui berbagai program permodalan dan pembiayaan yang kami miliki. GRIB Jaya, dengan struktur organisasi yang lengkap, termasuk Srikandi yang aktif dalam pemberdayaan UMKM, menjadi mitra strategis untuk merealisasikan visi ini," kata Kautsar.
Ia juga mengusulkan kerja sama lebih lanjut, seperti penyediaan sponsor untuk kegiatan GRIB Jaya dan sosialisasi program perbankan yang dapat diakses oleh masyarakat Ponorogo.
Ketua DPC GRIB Jaya Ponorogo, Agus Setyono atau Agustino, menyambut baik langkah Bank Mandiri.
Menurutnya, perhatian lembaga perbankan seperti Mandiri sangat relevan dengan visi GRIB Jaya untuk memajukan UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat.
“Kami optimis kolaborasi ini akan memberikan dampak nyata, terutama bagi Srikandi GRIB Jaya yang memiliki anggota sekitar 60 orang. Jika program permodalan ini terealisasi, Ponorogo akan lebih berdaya,” ungkap Agustino.
Selain membahas dukungan terhadap UMKM, diskusi dalam acara tersebut juga menyinggung potensi Ponorogo sebagai Kota Reog yang mendunia.
Pertemuan ini menjadi awal sinergi yang diharapkan dapat memperkuat sektor UMKM di Ponorogo.
Kolaborasi antara perbankan dan organisasi masyarakat dianggap sebagai langkah strategis untuk menciptakan ekosistem ekonomi lokal yang lebih kuat dan berkelanjutan.
Dengan semangat kerja sama ini, Ponorogo diharapkan tidak hanya dikenal sebagai Kota Reog, tetapi juga sebagai pusat pertumbuhan ekonomi berbasis masyarakat yang dinamis. (Hms/Red)
Posting Komentar