GARDAJATIM.COM: SMKN 2 Pacitan terus menunjukkan keunggulannya dalam mencetak pelajar berprestasi serta menjadi salah satu sekolah favorit yang ada di kabupaten Pacitan.
Hal itu tidak lepas dari peran para guru dan pihak sekolah yang memberikan ruang berekspresi dan dukungan terhadap potensi siswa-siswinya.
Kepala sekolah SMKN 2 Pacitan, Subagyo, menegaskan pentingnya dukungan sekolah dalam mengembangkan potensi akademik maupun non-akademik siswanya.
Dimana setiap potensi tersebut akan diwadahi dalam berbagai bentuk kegiatan, seperti ekstrakurikuler, ajang kompetisi dan lain sebagainya sesuai dengan minat dan bakat masing-masing.
"Di sekolah ini (SMKN 2 Pacitan) ada banyak sekali kegiatan yang bisa mendukung potensi siswa, baik akademik maupun non-akademik," kata Subagyo saat diminta keterangan, Senin (13/1/2025).
Pihaknya memastikan bahwa tak hanya prestasi akademik namun prestasi non-akademik juga mendapatkan perhatian dan pengakuan yang layak.
Sebab, sekolah percaya bahwa pencapaian di berbagai bidang memiliki nilai yang sama pentingnya dan patut untuk diapresiasi.
Terutama siswa berprestasi dibidang bola voli dan siswa yang kurang mampu akan mendapat perhatian khusus dari SMKN 2 Pacitan.
Pihak sekolah juga memberikan dispensasi waktu serta pembinaan khusus bagi siswa yang mengikuti kompetisi akademik maupun non-akademik.
"Salah satu faktor kunci keberhasilan siswa-siswa SMKN 2 Pacitan adalah pembinaan dan pendampingan yang diberikan oleh sekolah, termasuk dukungan dari teman-teman dan guru," tegas Subagyo.
Ia mengatakan, jika siswa tertinggal pelajaran akibat mengikuti kompetisi, sekolah memberikan kesempatan untuk mengejar ketinggalan dan menyusul ulangan yang terlewat.
"Banyaknya kegiatan untuk siswa-siswi kami tentu memakan biaya yang tidak sedikit dan itu tidak semua tercover di dana BOS. Yaa tentu ini tidak lepas dukungan dari orang tua dan Komite sekolah," jelasnya.
Subagyo mengaku bahwa semua itu juga tidak lepas dari dukungan orang tua/wali murid dan Komite sekolah.
"Memang masih ada sumbangan partisipasi, hal itu untuk mendukung kegiatan-kegiatan anak didik kami. Namun kami tidak memaksakan, besaranya sesuai dengan kemampuan orang tua/wali murid," imbuhnya.
Bahkan Agus, salah satu guru yang juga ikut memberikan keterangan mengatakan bahwa, para guru turut memberikan dana infak untuk membantu siswa yang kurang mampu.
"Kami menyayangkan kalau ada siswa yang mengundurkan diri karena faktor biaya. Maka kami para guru inisiatif mengumpulkan infak dan diberikan kepada siswa-siswa tersebut agar mereka tetap bisa sekolah disini," pungkasnya. (Eko)
Posting Komentar