Pengusaha Tambang Ponorogo Siap Atasi Kerusakan Jalan

Pengusaha tambang Ponorogo bersama Ketua LSM Garda Wengker, dalam pertemuan membahas perbaikan jalan rusak  di jalur operasional dump truck. (Foto: dok. Sinyal Ponorogo)

GARDAJATIM.COM: Para pengusaha tambang di Kabupaten Ponorogo menunjukkan keseriusannya dalam mengatasi permasalahan kerusakan jalan yang menjadi jalur operasional dump truck. 

Dalam pertemuan yang berlangsung di Sekayu River, Selasa (28/1), mereka sepakat untuk memperbaiki jalan rusak di sejumlah titik utama.

“Hari ini kami sepakat untuk memperbaiki jalan rusak, khususnya di jalur Mlilir hingga Sedah Jenangan, termasuk kawasan Sewelut ke timur. Kami ingin memastikan jalan kembali nyaman bagi pengguna,” ujar Boyadi, salah satu pengusaha tambang, dilansir dari sinyalponorogo.com.

Langkah ini diambil meskipun kerusakan jalan tidak sepenuhnya disebabkan oleh aktivitas tambang.

Kesepakatan tersebut diharapkan dapat meringankan beban masyarakat yang selama ini mengeluhkan kondisi jalan berlubang akibat banyaknya kendaraan berat yang melintas.

Koordinasi dengan DPUPKP
Sebagai bagian dari rencana perbaikan, para pengusaha tambang akan bekerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kabupaten Ponorogo.

DPUPKP akan dilibatkan untuk mendukung teknis pengerjaan, termasuk penyediaan alat berat, sementara para pengusaha tambang akan menyuplai material yang dibutuhkan.

“Kerusakan jalan ini sekitar 200 meter di beberapa titik. Kami sadar pentingnya jalur ini bagi banyak pihak, sehingga perbaikan adalah langkah yang wajib kami ambil,” kata Winoto, pengusaha tambang lainnya.

Pembentukan Dana Pemeliharaan Jalan
Selain perbaikan saat ini, para pengusaha tambang juga sepakat membentuk dana iuran bulanan untuk mendukung pemeliharaan jalan di masa mendatang. 

Dana tersebut akan digunakan untuk mengatasi kerusakan baru yang mungkin terjadi akibat intensitas kendaraan berat.

“Kami berkomitmen untuk iuran setiap bulan sebagai cadangan dana perawatan jalan. Ini demi menjaga jalan tetap layak digunakan,” tambah Winoto.


Kesepakatan ini mendapat dukungan dari LSM Garda Wengker, yang akan bertindak sebagai pengawas pelaksanaan komitmen. 

Anom, Ketua LSM Garda Wengker, menegaskan bahwa pihaknya akan memastikan para pengusaha tambang menjalankan tanggung jawab mereka.

“Kami hadir untuk mengawal agar semua yang sudah disepakati benar-benar dilaksanakan. Tujuannya sederhana, masyarakat hanya ingin jalan yang aman dan nyaman,” ujar Anom.

Menurutnya, meskipun dump truck tambang bukan satu-satunya penyebab kerusakan jalan, keberadaan kendaraan tersebut memiliki andil besar.

Oleh karena itu, langkah perbaikan yang diambil para pengusaha tambang ini sangat diapresiasi.

Masyarakat menyambut baik langkah ini, karena dianggap sebagai wujud kepedulian pengusaha tambang terhadap dampak usaha mereka.

“Jika komitmen ini benar-benar dijalankan, tentu masyarakat akan merasa lebih dihargai. Ini menunjukkan bahwa para penambang tidak hanya mencari keuntungan, tetapi juga peduli pada kenyamanan bersama,” pungkasnya.

Dengan sinergi antara pengusaha tambang, pemerintah daerah, dan pengawasan LSM, perbaikan jalan Mlilir-Sedah diharapkan dapat segera terwujud, sekaligus memperkuat hubungan baik antara dunia usaha dan masyarakat Ponorogo. (Put)

0/Post a Comment/Comments