Kasus PMK di Pacitan Semakin Meluas Hingga Kecamatan Tegalombo, Masyarakat Diminta Lebih Waspada

Foto Ilustrasi penyakit PMK pada sapi

GARDAJATIM.COM : Kabupaten Pacitan kembali menghadapi kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak, setelah sekian lama penyakit tersebut tidak muncul kabarnya di telinga masyarakat. 

Terbaru, kasus PMK muncul di beberapa kecamatan yang ada di kabupaten Pacitan. 

Hal itu diungkapkan oleh kepala dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pacitan, Sugeng Santoso, SP, M.Sc. 

Sugeng mengatakan bahwa sampai saat ini sudah ada limapuluhan kasus PMK di kabupaten Pacitan. Di kecamatan Pacitan sebanyak 27 kasus, kecamatan Pringkuku 11 kasus, kecamatan Bandar 7 kasus, Kecamatan Donorojo 4 kasus dan kecamatan Punung 1 kasus.

"Petugas medik veteriner dan paramedik telah kami instruksikan untuk melakukan langkah-langkah penanganan terkait penyakit PMK. Melakukan pengobatan untuk yang sakit dan melakukan penyemprotan sterelisasi untuk tempat-tempat yang terindikasi dan meningkatkan sosialisasi kepada peternak untuk selalu menjaga kebersihan kandang," kata Sugeng saat diminta keterangan, Kamis (2/01/2025).

Media mendapatkan informasi bahwa kasus PMK juga menyebar hingga di kecamatan Tegalombo.

"Wilayah tegalombo juga ada hari ini. Kasihan 4 sapi di alas glinding (mati)," terang salah satu warga.

Hal itu juga dibenarkan oleh Kepala DKPP Pacitan. Ia segera menerjunkan tim untuk menangani hal tersebut.

"Sesuai laporan ada. Semoga bisa diobati dan tertangani," harap Sugeng.

Ia mengatakan bahwa penyebaran penyakit PMK ini diduga disebabkan oleh masuknya hewan ternak yang belum jelas asal usulnya serta bagaimana riwayat kesehatanya.

Tanda-tanda hewan ternak terkena penyakit PMK 

Sebagai tambahan informasi, penyakit PMK merupakan penyakit yang menyerang hewan berkuku genap seperti sapi, kerbau, kambing, domba dan babi. Penyakit ini ditandai dengan lepuh di mulut, lidah, gusi, nostril, puting dan kulit sekitar kuku.

Sejauh ini penyakit PMK tidak menular ke manusia. Meskipun begitu, penyakit ini bisa mengakibatkan kerugian materiil yang besar bagi masyarakat karena ternaknya mati, produksi menurun dan terganggunya sirkulasi perdagangan hewan.

Sugeng menghimbau kepada masyarakat untuk lebih waspada terhadap ancaman penyakit ini, selalu mengontrol hewan ternaknya dan menjaga kebersihan kandangnya serta melaporkan bila menemukan gejala-gejala penyakit PMK pada hewan ternaknya.

0/Post a Comment/Comments