Ilustrasi vaksinasi
GARDAJATIM.COM: Kanker serviks menjadi momok kesehatan bagi perempuan. Sering kali penyakit ini dijuluki silent killer karena tidak menunjukkan gejala pada tahap awal.
Kondisi ini kerap terdeteksi saat telah memasuki stadium lanjut, di mana penanganan menjadi lebih sulit dan peluang sembuh pun berkurang.
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Kota Madiun, dr. Denik Wuryani, menyampaikan pentingnya kewaspadaan terhadap penyakit ini.
"Pada stadium lanjut, gejala seperti keputihan, perdarahan, atau nyeri perut bawah biasanya muncul. Namun, gejala ini tidak khas sehingga sering diabaikan," ujarnya pada Kamis (16/1/2025).
Sebagai upaya pencegahan, pemerintah Kota Madiun menggencarkan program imunisasi Human Papillomavirus (HPV) bagi remaja putri.
Vaksin HPV diketahui efektif dalam mencegah infeksi virus penyebab kanker serviks.
"Kami menargetkan 1.911 siswi SMP/sederajat yang berusia 15 tahun untuk menerima imunisasi ini," tambah dr. Denik.
Program imunisasi ini berlangsung dari bulan Januari-Februari 2025 dengan persediaan vaksin yang memadai untuk seluruh sasaran.
Denik menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir kehabisan vaksin.
"Kami telah memastikan ketersediaan vaksin sesuai kebutuhan," ungkapnya.
Tak hanya bagi remaja, dr. Denik juga mengingatkan pentingnya pemeriksaan rutin bagi perempuan dewasa.
Skrining seperti IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat), pap smear, dan tes HPV DNA sangat dianjurkan untuk mendeteksi dini keberadaan sel-sel abnormal yang berpotensi berkembang menjadi kanker.
Pemerintah Kota Madiun terus berkomitmen meningkatkan kesadaran masyarakat melalui kampanye kesehatan. Harapannya, langkah ini dapat menekan angka kejadian kanker serviks di wilayah tersebut.
"Pencegahan dini adalah kunci. Dengan vaksinasi dan pemeriksaan berkala, kita dapat melindungi generasi mendatang dari bahaya kanker serviks," tandas dr. Denik.
Menurut data Kementerian Kesehatan, kanker serviks menjadi salah satu penyebab utama kematian pada perempuan di Indonesia.
Setiap tahun, ribuan kasus baru ditemukan, dengan tingkat kematian yang cukup tinggi akibat keterlambatan diagnosis.
Imunisasi HPV kini menjadi salah satu langkah strategis nasional untuk menurunkan angka kejadian penyakit tersebut.
Kota Madiun menjadi salah satu daerah yang mengimplementasikan program ini secara masif sebagai bagian dari komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesehatan primer masyarakat.
Bagi masyarakat yang ingin mendapatkan informasi lebih lanjut, dr. Denik mengimbau untuk datang ke fasilitas kesehatan terdekat atau mengikuti sosialisasi yang diadakan Dinkes PPKB.
"Jangan ragu untuk bertanya. Kesadaran dan pengetahuan adalah langkah pertama dalam melawan kanker serviks," tutupnya.
Dengan upaya terpadu ini, diharapkan angka kejadian kanker serviks dapat ditekan secara signifikan, sekaligus meningkatkan kualitas hidup perempuan di Kota Madiun dan sekitarnya.
Pewarta : Muzayyinnur
Editor : Redaksi
Posting Komentar