Perbandingan IPH tahun 2023 dengan tahun 2024 kabupaten Pacitan. (Sumber : data BPS)
GARDAJATIM.COM: Indeks Perkembangan Harga (IPH) 20 komoditas pangan di kabupaten Pacitan secara komulatif mengalami penurunan (deflasi) sebesar 1,07 persen pada tahun 2024.
Merujuk pada data yang dirilis Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan, penurunan angka tersebut merupakan hasil selama satu tahun, mulai dari bulan Januari hingga Desember 2024 atau year on year (YoY).
Secara makro ekonomi, angka ini dapat dikatakan bahwa harga pangan di kabupaten Pacitan mengalami penurunan. Hal itu dikarenakan yang di ukur dalam perhitungan IPH mayoritas adalah bahan pangan.
Meskipun begitu, pada akhir tahun bulan Desember lalu, IPH di kabupaten Pacitan juga sempat mengalami inflasi sebesar 2,62 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Hal itu kemungkinan disebabkan adanya musim penghujan, sehingga pasokan bahan pangan menjadi berkurang.
Komoditas yang memberikan andil besar terjadinya inflasi bulan Desember adalah cabai rawit, cabai merah dan telur ayam ras.
Secara nasional, IPH kabupaten Pacitan menempati urutan ke 13. Sedangkan di tingkat Provinsi menempati urutan ke-4 se-Jawa Timur.
Menurut Kepala Bagian Ekonomi Pemkab Pacitan, Ali Mustofa menjelaskan bahwa hal itu juga menunjukkan pendapatan petani juga mengalami penurunan.
"Jika bahan pangan dihasilkan oleh petani Pacitan, maka dapat dikatakan bahwa tingkat pendapatan petani mengalami penurunan juga," ucap Ali Mustofa pada Senin (30/12/2024) lalu.
Ia mengatakan bahwa penurunan IPH ini paling besar disebabkan oleh dua komoditas pangan, yaitu cabai merah dan cabai rawit.
"Komulatif dari bulan Januari hingga Desember 2024 penurunan paling signifikan ada di cabai merah sebesar -2,22 persen dan cabai rawit -4,60 persen," bebernya.
Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa petani cabai merah dan cabai rawit mengalami penurunan pendapatan di tahun 2024 ini.
Ali mengatakan bahwa Pemkab selalu berupaya untuk menekan harga-harga pangan di Pacitan agar harga selalu stabil dan terjangkau oleh masyarakat.
"Jadi kami selalu berkoordinasi dengan OPD terkait untuk berusaha menstabilkan harga pangan di kabupaten Pacitan. Jika harga pangan naik, kita suplai dari luar daerah agar harga kembali stabil. Karena hukum pasar kan begitu, kalau permintaan naik barang tidak ada pasti harganya akan melambung tinggi," pungkasnya.
Posting Komentar