HK, Wakil Pimpinan OPM, Resmi Menyerahkan Diri: Peran Penting TNI dan Pemda | Selasa 14 Januari 2025 | Foto : Humas 501/ Bajra Yudha
GARDAJATIM.COM: Satgas Yonif 501/Bajra Yudha kembali mencatatkan pencapaian besar dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Pada 14 Januari 2025, mereka berhasil membawa HK, salah satu Wakil Pimpinan Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kodap IV/Sorong Raya, untuk menyerahkan diri bersama keluarganya dan kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi.
Keberhasilan ini merupakan hasil dari strategi pendekatan humanis dan dialogis yang diterapkan oleh Satgas Yonif 501/BY sejak bertugas di Kabupaten Maybrat pada tahun 2024.
Hingga saat ini, Satgas telah berhasil menurunkan 3 simpatisan dan 8 anggota aktif OPM untuk kembali bergabung dengan NKRI.
HK diketahui terlibat dalam serangan di Posramil Kampung Kisor, Maybrat, pada 2 September 2021, yang mengakibatkan gugurnya empat prajurit TNI, termasuk Komandan Posramil.
Setelah menjadi buronan selama lebih dari tiga tahun, HK akhirnya menyerahkan diri bersama istri dan anaknya pada 14 Januari 2025.
Pada malam 13 Januari 2025, Pos Fuog Satgas Yonif 501/BY yang dipimpin oleh Letda Inf Fanno menerima laporan dari seorang mantan anggota OPM bahwa HK ingin menyerahkan diri.
Informasi ini langsung dilaporkan kepada Dansatgas Yonif 501/BY, Letkol Inf Yakhya Wisnu Ariyanto.
Proses penjemputan HK berlangsung di ujung Kampung Fuog dengan melibatkan Satgas Yonif 501/BY, pemerintah Kabupaten Maybrat, dan Kepala Bagian Eksodus/Pemulangan, Mellianus Saa.
Setelah penyerahan diri, HK dan keluarganya menjalani pemeriksaan kesehatan serta pengumpulan data identitas.
Setelah itu, HK diantar ke Kampung Sorry untuk bertemu keluarga besarnya. Satgas Yonif 501/BY juga berkoordinasi dengan Kapolres Maybrat untuk proses hukum selanjutnya.
Berdasarkan hasil koordinasi, HK diserahkan kepada pemerintah Kabupaten Maybrat untuk ditindaklanjuti oleh Polres Maybrat.
Dansatgas Yonif 501/BY, Letkol Inf Yakhya Wisnu Ariyanto, menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang mendukung keberhasilan ini.
Ia menegaskan pentingnya sinergi antara TNI dan pemerintah daerah dalam menyelesaikan konflik.
“Keberhasilan ini adalah wujud nyata sinergi antara TNI dan pemerintah daerah dalam menjaga keamanan dan memberikan rasa damai kepada masyarakat Papua Barat,” ungkap Letkol Inf Yakhya Wisnu Ariyanto.
Dengan keberhasilan ini, Satgas Yonif 501/BY menunjukkan bahwa pendekatan dialogis dan humanis dapat menjadi solusi efektif dalam menyelesaikan konflik di Papua Barat.
Langkah ini tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga memberikan harapan bagi perdamaian dan rekonsiliasi di wilayah tersebut. (Hms/Red)
Posting Komentar