Pedagang Rugi, DKPP Madiun Tingkatkan Pencegahan dan Edukasi, Kamis (2/1/2025) Foto: Tim
GARDAJATIM.COM: Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak di Kabupaten Madiun memberikan dampak signifikan terhadap aktivitas pasar hewan.
Para pedagang sapi di Pasar Hewan Muneng, Kecamatan Pilangkenceng, mengeluhkan penurunan penjualan dan harga sapi yang anjlok drastis.
Hari Purwatno (43), salah satu pedagang sapi, menyampaikan bahwa wabah PMK membuat para pedagang takut membawa sapi dagangan mereka ke pasar. Akibatnya, aktivitas jual beli menjadi sepi.
"Biasanya harga sapi bisa mencapai Rp 16 juta, sekarang hanya Rp 13 juta. Kalau sapi sudah terkena PMK, harganya bisa turun hingga Rp 3 juta. Kami berharap pemerintah segera memberikan vaksin yang efektif agar kondisi kembali normal," ujar Hari.
Menanggapi situasi ini, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Madiun telah melakukan langkah-langkah pencegahan.
Kepala DKPP, Paryoto, menjelaskan bahwa pihaknya rutin melakukan penyemprotan cairan desinfektan di area pasar hewan, kendaraan pengangkut ternak, dan fasilitas terkait.
“Kami juga memberikan edukasi kepada pedagang dan peternak untuk tidak mendatangkan hewan dari daerah yang terkena wabah PMK. Selain itu, cairan antiseptik juga diberikan untuk sapi yang terindikasi mengalami gejala seperti mulut berliur, disertai pemberian obat dan vitamin,” jelas Paryoto, Kamis (2/1/2025).
DKPP menghimbau masyarakat agar tidak panik.
“Wabah ini bisa dikendalikan dengan upaya bersama. Kita juga memonitor jumlah sapi yang suspect PMK di Madiun, hingga 2 Januari 2024 tercatat ada 31 kasus,” tambahnya.
Para pedagang berharap pemerintah dapat mempercepat penanganan wabah PMK dengan menyediakan vaksinasi yang efektif untuk ternak mereka.
Mereka juga menginginkan edukasi yang lebih intensif agar pedagang tetap dapat berdagang dengan aman tanpa khawatir tertular virus.
Wabah PMK di Kabupaten Madiun menjadi tantangan besar, tidak hanya bagi para pedagang, tetapi juga pemerintah daerah.
Kerjasama antara pihak terkait dan masyarakat diharapkan dapat mengatasi dampak wabah ini, memulihkan kondisi pasar, dan menjaga keberlanjutan peternakan lokal. (Tim/Red)
Posting Komentar