Banjir Akibat Luapan Bengawan Solo di Ngawi Tenggelamkan 372 Hektare Lahan Pertanian

Hujan deras dan luapan sungai mengakibatkan kerusakan infrastruktur dan gagal panen di delapan kecamatan | Rabu, 22 Januari 2025 | Foto: Kholis

GARDAJATIM.COM: Hujan deras yang mengguyur wilayah Ngawi pada Senin (20/1/2025) disusul luapan Sungai Bengawan Solo menyebabkan banjir di berbagai kecamatan dan desa, Rabu (22/01/2025). 

Dampak banjir meluas hingga merusak infrastruktur dan menenggelamkan ratusan lahan pertanian.  

Wilayah terdampak banjir meliputi delapan kecamatan, yakni Mantingan, Karanganyar, Kedunggalar, Pitu, Paron, Ngawi, Kasreman, dan Kwadungan. 

Selain merendam jalan raya dan jembatan, banjir juga mengakibatkan kerugian besar bagi petani karena lahan pertanian mereka terendam air.  

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Ngawi, Hasan Zunairi, mengungkapkan bahwa sebanyak 372 Hektare lahan pertanian aktif yang ditanami jagung dan padi turut terdampak. 

Beberapa lahan tersebut diperkirakan hampir memasuki masa panen dalam waktu 40 hari ke depan.  

"Terdapat 372 hektare lahan pertanian aktif yang tenggelam. Padahal sebagian besar tanaman sudah hampir memasuki masa panen," ujar Hasan pada Rabu (22/1/2025).  

Saat ini, DKPP Ngawi tengah melakukan pendataan untuk menghitung total kerugian serta menentukan langkah optimalisasi guna memulihkan hasil pertanian ke depan.  

Banjir ini menjadi peringatan bagi semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi. 

Dinas terkait diharapkan segera memberikan bantuan dan solusi jangka panjang bagi petani terdampak untuk memitigasi kerugian lebih lanjut.  

Pewarta:Kholis
Editor: Redaksi 

0/Post a Comment/Comments