Alokasi Pupuk Bersubsidi 2025 Resmi Ditetapkan, Siap Didistribusikan Awal Tahun

Gudang pupuk Indonesia 

GARDAJATIM.COM: Reformasi dunia pertanian nampaknya benar-benar menjadi fokus pemerintahan Presiden Prabowo saat ini. Pasalnya, pupuk yang menjadi salah satu faktor keberhasilan petani, dulu selain kuota yang minim juga pendistribusian mengalami kemoloran setiap tahunnya.

Namun, kini sektor pertanian mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah, terutama terkait dengan pupuk. Pemerintah memastikan sebisa mungkin kuota pupuk mampu mencukupi kebutuhan para petani serta penebusanya yang lebih efisien.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan melalui Sugeng Santoso, SP, M.Sc., Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pacitan menjelaskan, bahwa alokasi pupuk bersubsidi tahun 2025 untuk para petani Pacitan sudah di tetapkan.

"Untuk pupuk bersubsidi, Alhamdulillah kebijakan pemerintah yang baru ini sudah ada penetapan alokasi di akhir tahun 2024 untuk alokasi tahun 2025. Pemprov Jatim juga sudah menetapkan alokasi untuk masing-masing Kabupaten/Kota," ucap Sugeng, Selasa (31/12/2024).

Sugeng Santoso, SP, M.Sc., kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pacitan. (FOTO : Eko Purnomo/Garda Jatim)

Namun begitu, Sugeng mengatakan bahwa kuota pupuk subsidi tahun 2025 masih di bawah Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). Bahkan terjadi sedikit penurunan dari tahun sebelumnya.

"Jadi alokasi pupuk Jawa Timur itu mengalami penurunan, otomatis breakdown ke kabupaten/kota itu juga ada penurunan," jelasnya.

Ia mengataka, bahwa kuota pupuk tahun 2024 untuk Urea yang awalnya kuota hanya 50% dari e-RDKK, menjadi hampir 100% dari e-RDKK setelah adanya penambahan kuota dari pemerintah pusat. Kemudian untuk puluk NPK yang mulanya hanya 30%, menjadi 60% dari e-RDKK.

Ia menambahkan, pada tahun 2025 ada tambahan alokasi pupuk organik untuk 9 komoditas pertanian, meliputi padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu, kakao, dan kopi. 

"Untuk tahun 2025 jumlah e-RDKK se-kabupaten Pacitan, Urea 18.598 ton, NPK 21.558 ton, pupuk Formula 23 ton dan pupuk organik 4.190 ton. Sedangkan untuk alokasi yang diberikan tahun 2025 sebesar 15.696 ton atau 84,39% untuk Urea, 12.552 ton atau sekitar 58,22% untuk NPK, 20 ton setara 86,96% untuk Formula khusus, dan 1.296 ton atau 30,93% dari e-RDKK untuk pupuk organik," beber Sugeng.

Dirinya mengungkapkan bahwa adanya subsidi untuk pupuk organik ini, hampir semua kecamatan mengusulkan, dan hanya kecamatan Punung yang tidak mengusulkan kuota pupuk tersebut.

Meskipun pada tahun 2024 penyerapan pupuk tidak mencapai 100%, namun dirinya memastikan pada tahun 2025 para petani sudah bisa melakukan penebusan pupuk mulai awal tahun. Hal itu dilakukan agar penyerapan pupuk lebih maksimal.

"Penyerapan pupuk kita tahun 2024 ternyata juga tidak mencapai 100% hanya berada di angka sekitar 90%. Hal itu dikarenakan dari petani yang tidak melakukan penebusan pupuk," ucapnya.

Kendala itu diduga disebabkan adanya permasalahan keuangan di petani serta alokasi tambahan pupuk yang datang di akhir tahun. Sehingga penyerapanya kurang maksimal.

Sugeng memastikan bahwa pupuk bersubsidi di kabupaten Pacitan sudah siap di distribusikan kepada petani mulai bulan Januari 2025 melalui kios-kios yang ada.

"Kalau tahun kemarin ada kemunduran distribusi, Alhamdulillah tahun ini ada progres kemajuan. Dan insyaallah mulai bulan Januari petani sudah bisa melakukan penebusan pupuk di kiosnya masing-masing," pungkasnya.

0/Post a Comment/Comments