Viral! Remaja Digrebek Warga di Tempat Ibadah, Kasus Ditangani Unit PPA

Tangkapan Layar Video Viral Dua Remaja Dibawah Umur Digrebek Warga.

GARDAJATIM.COM: Dua remaja di bawah umur digrebek warga saat berduaan di kamar mandi sebuah tempat ibadah di Kelurahan Josenan, Kecamatan Taman, Kota Madiun, Minggu (8/12/2024). 

Peristiwa ini menjadi viral di media sosial setelah terekam dalam video amatir.  

Dalam video yang beredar, warga tampak kesal karena pintu kamar mandi terkunci dari dalam. Mereka berusaha memanggil penghuni kamar mandi tersebut, namun tidak ada respons.  

"He, timbang tak tendang lawang e lho ya. Nyapo neng njero? (Hei, daripada saya tendang pintunya, lagi apa di dalam?),” ujar salah satu warga dengan nada tinggi.  

Terdengar jawaban dari dalam kamar mandi, "Aku lagi ****** om (aku sedang buang air besar om)," terdengar suara jawaban dari laki-laki yang ternyata masih remaja belia.

Setelah beberapa saat, warga memutuskan mendobrak pintu kamar mandi. 

Saat pintu terbuka, terlihat seorang remaja laki-laki berdiri dengan celananya melorot, berhadapan dengan seorang remaja perempuan yang masih berpakaian lengkap.  

Warga yang emosi langsung membawa kedua remaja tersebut ke rumah Ketua RT setempat untuk dimintai keterangan. 

Berdasarkan pengakuan awal, remaja laki-laki berasal dari salah satu kelurahan di Kecamatan Kartoharjo, sementara remaja perempuan tinggal di sekitar lokasi.  

"Mainmu kok jauh sekali. Rumahmu di mana?" ucap salah seorang warga dengan nada kesal.  

Kapolsek Taman, AKP Jumianto Nugroho, membenarkan adanya peristiwa ini. Ia menjelaskan bahwa kedua remaja tersebut masih berstatus pelajar dan di bawah umur. 

Oleh karena itu, kasus ini langsung diserahkan kepada Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Madiun Kota untuk penanganan lebih lanjut.  

"Iya, kejadiannya benar terjadi di salah satu tempat ibadah di Kelurahan Josenan. Remaja laki-laki masih berstatus pelajar. Karena keduanya di bawah umur, kami arahkan ke Unit PPA Polres Madiun Kota," kata AKP Jumianto saat dikonfirmasi Minggu malam (8/12/2024).   

Kejadian ini menjadi pelajaran penting untuk meningkatkan pengawasan, baik oleh keluarga, sekolah, maupun masyarakat, guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang. (Tim/Red)

0/Post a Comment/Comments