GARDAJATIM.COM: Dua remaja digerebek warga di kamar mandi sebuah tempat ibadah di Kelurahan Josenan, Kecamatan Taman, Kota Madiun.
Video insiden tersebut yang viral di media sosial memancing perhatian berbagai pihak, termasuk pihak sekolah tempat remaja laki-laki yang terlibat menempuh pendidikan.
Sudjani, Kepala SMP Negeri 12 Kota Madiun, menyatakan bahwa insiden itu terjadi di luar jam sekolah, sehingga sulit bagi pihak sekolah untuk mengawasi.
"Anak itu di luar dugaan kami. Kejadiannya di luar sekolah. Dia adalah siswa kelas 8, secara akademik rata-rata, tidak bodoh tapi juga tidak terlalu pintar. Dalam keseharian di sekolah, nakalnya masih wajar, seperti anak seusianya. Paling masalah penggunaan HP saja," ujar Sudjani, Selasa (10/12/2024).
Pihak sekolah menyampaikan rencana untuk meningkatkan pembinaan terhadap siswa melalui edukasi tentang Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) serta bahaya narkoba, bekerja sama dengan Polres Madiun Kota.
Langkah ini diharapkan mampu mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Selain itu, kasus ini telah diserahkan kepada Dinas Pendidikan Kota Madiun untuk penanganan lebih lanjut.
Tiga pilar setempat, yakni pemerintah, kepolisian, dan TNI, juga dilibatkan untuk menyelesaikan masalah ini sesuai aturan yang berlaku.
“Kami berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak, baik sekolah, keluarga, maupun masyarakat, untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak, terutama di usia remaja,” tambah Sudjani.
Kejadian ini menjadi pengingat bagi orang tua dan pendidik untuk terus menanamkan pemahaman mengenai etika dan norma sosial kepada anak-anak.
Di era digital seperti sekarang, pengawasan terhadap aktivitas anak di dunia nyata dan maya menjadi semakin penting. (Tim/Red)
Posting Komentar