Suasana pengajian yang dihadiri oleh PJ. Walikota Madiun dan diikuti para jajaran tinggi Pemkot Madiun, Sabtu, 14 Desember 2024. (Foto : Muzayyinnur)
GARDAJATIM.COM: Alun-Alun Kota Madiun berubah menjadi pusat kebersamaan, di mana lautan manusia berkumpul untuk menghadiri Pengajian Umum dan Istighosah, Sabtu malam (14/12/2024).
Acara ini mengangkat tema "Sosialisasi Peningkatan Toleransi dalam Kehidupan Beragama dan Bermasyarakat" dengan tujuan memperkokoh keharmonisan sosial di tengah keberagaman.
Dalam suasana yang penuh khidmat, Prof. Dr. KH. Ali Maschan Moesa, M.Si., tampil sebagai penceramah utama. Beliau menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya menanamkan nilai-nilai toleransi dalam kehidupan sehari-hari.
"Toleransi bukan sekadar menghormati perbedaan, tetapi bagaimana kita menjalin kerja sama untuk menciptakan kehidupan yang damai," ujar beliau dengan penuh semangat.
Kehadiran Penjabat (Pj) Wali Kota Madiun, Eddy Supriyanto, bersama jajaran Forkopimda menjadi sorotan tersendiri.
Sambutan PJ Walikota Madiun, Eddy Supriyanto dalam pengajian umum dan istighosah. (Sumber : dok. Pemkot Madiun)
Dalam sambutannya, Eddy menegaskan komitmennya dalam mendukung upaya mempererat hubungan antar umat beragama.
"Kegiatan seperti ini sangat penting untuk menguatkan nilai-nilai toleransi yang menjadi kunci keharmonisan masyarakat di Kota Madiun," ucapnya.
Selain sesi pengajian, acara ini juga diramaikan dengan penyerahan piagam dan sertifikat Tahsinul Qiro'ah oleh Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Madiun.
Program ini merupakan bentuk apresiasi kepada para peserta yang telah berhasil menyelesaikan pelatihan membaca Al-Qur'an, sebagai langkah konkrit untuk meningkatkan literasi keagamaan di kalangan masyarakat.
Acara yang diselenggarakan oleh Pj. Wali Kota Madiun bersama Kabakesbangpol Provinsi Jawa Timur ini mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat.
Tidak hanya warga Kota Madiun, namun peserta dari berbagai daerah turut hadir, mencerminkan betapa besarnya dukungan terhadap nilai-nilai toleransi yang diusung.
Hadirin yang memenuhi alun-alun menyaksikan bagaimana kebersamaan dapat terwujud melalui acara keagamaan yang inklusif.
Antusian para jamaah yang menghadiri acara pengajian dan istighosah di pusat kota, Alun-alun kota Madiun. (Foto : Muzayyinnur)
Gelaran ini menjadi pengingat bahwa keberagaman bukanlah penghalang, melainkan anugerah yang perlu dirayakan bersama.
Dengan momentum ini, Kota Madiun kembali menegaskan posisinya sebagai contoh bagi kota-kota lain dalam membangun keharmonisan sosial dan keberagaman beragama.
Nilai-nilai toleransi yang terus digaungkan diharapkan mampu menjadi pondasi yang kokoh bagi masyarakat untuk hidup berdampingan, damai dan sejahtera.
Pewarta : Muzayyinnur
Editor : Redaksi
Posting Komentar