Jembatan Penghubung Ngawi-Sragen Putus Diterjang Arus Deras

Jembatan Penghubung antara Desa Ketanggung dengan Desa Winong Putus Diterjang Arus Deras, Minggu (15/12/2024) Foto: Kholis

GARDAJATIM.COM: Jembatan penghubung Kabupaten Ngawi, Jawa Timur (Jatim) dengan Kabupaten Sragen, Jawa Tengah (Jateng), yang terletak antara Desa Ketanggung, Kecamatan Sine, dan Desa Winong, Kecamatan Gondang, putus akibat diterjang arus deras pada Minggu (15/12/2024) malam. 

Akibatnya, akses jalur alternatif antarprovinsi ini terputus total dan tidak dapat dilalui kendaraan.

Sebelumnya, hujan deras dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Ngawi selama lebih dari empat jam, sehingga debit air sungai meningkat drastis, menyebabkan banjir serta arus deras yang menghantam struktur jembatan.

Dian Edi Sasongko (32), warga Desa Ketanggung yang menyaksikan langsung kejadian tersebut, mengatakan bahwa jembatan mulai menunjukkan keretakan sejak pukul 21.00 WIB. 

“Awalnya tidak langsung ambruk. Pelan-pelan sisinya retak. Puncaknya, jembatan ambruk seperti yang sempat viral di media sosial,” ujar Dian, Senin (16/12/2024).

Jembatan berukuran sekitar 4 x 10 meter itu, menurut Dian, sebelumnya telah menunjukkan tanda-tanda kerusakan. Bersama anggota karang taruna, warga setempat sempat berupaya membatasi kendaraan roda empat agar tidak melintas. 

Jembatan ini merupakan akses utama bagi ratusan warga Desa Ketanggung untuk menuju fasilitas kesehatan di Desa Winong, Sragen.

“Setiap hari banyak warga yang melintasi jembatan ini untuk berobat karena fasilitas kesehatan terdekat ada di seberang jembatan. Setelah ambruk, kami terpaksa mengambil rute lain yang lebih jauh,” tambahnya.

Putusnya jembatan juga mengejutkan pedagang dan pengguna jalan. Rahman (43), seorang pedagang sayur keliling, mengaku kaget saat mendapati jalan menuju jembatan telah dipasangi pembatas. 

“Biasanya saya lewat sini untuk berjualan. Tapi pagi ini sudah tidak bisa lewat lagi,” ungkapnya.

Kapolsek Sine, Iptu Sutikno, bersama jajaran, telah meninjau lokasi kejadian. Setelah memastikan kondisi jembatan, pihaknya berkoordinasi dengan Polsek Gondang untuk menutup akses jalan di kedua sisi jembatan guna mencegah risiko kecelakaan.

“Tadi malam kami cek ke lokasi, dan benar jembatan ambruk. Karena masuk wilayah Sragen, kami berkoordinasi dengan Polsek Gondang untuk penutupan akses,” jelas Sutikno.

Oleh Pemkab Ngawi, sosialisasi mengenai potensi kerusakan jembatan sebenarnya telah dilakukan sejak lebih dari seminggu yang lalu. 

Foto: Kondisi Jembatan Sebelum Putus.
Hal ini menyusul laporan kerusakan di bagian sayap jembatan akibat pengikisan tanah. 

Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono, yang menerima laporan kerusakan jembatan, telah memerintahkan penutupan jalan sejak pekan lalu. 

“Indikasi awal jembatan roboh sudah terlihat dari sayap yang ambrol akibat tergerus air. Kami putuskan untuk menutup akses demi keselamatan warga,” tegas Ony.

Putusnya jembatan membuat warga harus memutar dengan jarak tambahan sekitar 3 kilometer untuk menuju Sragen melalui rute lain. 

Guna memastikan keamanan, pihak kepolisian akan terus berjaga di pos penyekatan dengan menambah jumlah personel.

“Kami akan menempatkan anggota di pos penyekatan untuk memastikan keamanan dan mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” tutup Sutikno. 

Peristiwa ini memunculkan kebutuhan mendesak untuk memperbaiki akses vital ini. 

Diharapkan pemerintah daerah segera mengambil langkah untuk membangun kembali jembatan guna memulihkan mobilitas warga di wilayah tersebut.


Pewarta: Kholis
Editor: Redaksi 

0/Post a Comment/Comments