Jelang Akhir Tahun, Harga Sembako di Pacitan Naik 2 Kali Lipat, Disperindag Diminta Segera Bertindak

Kondisi pedagang di Pasar Minulyo Pacitan, Senin, 16 Desember 2024. (Foto : Eko Purnomo)

GARDAJATIM.COM: Menjelang libur Natal dan tahun baru, sejumlah harga bahan pokok di Pacitan mengalami kenaikan yang sangat signifikan.

Setidaknya selama sepekan terakhir, harga sejumlah bahan pokok di pasar-pasar tradisional, Kabupaten Pacitan terus melonjak naik. 

Kenaikan harga kebutuhan pokok ini bervariasi, mulai dari ribuan bahkan puluhan ribu.

Tingginya harga-harga bahan pokok ini membuat omzet sejumlah pedagang turun drastis. Selain itu kenaikan juga dikeluhkan oleh warga masyarakat dan pengusaha jajanan pasar.

Suasana Pasar Minulyo siang ini tampak sepi dari pembeli. Bahkan sebagian pedagang sudah menutup rukonya

Salah satu penjual jajanan pasar yang awak media temui mulai mengeluh tingginya bahan pokok yang biasa dia gunakan untuk membuat jajanan. 

Ia bahkan harus merogoh kocek pribadinya untuk menutup biaya operasional dan membayar karyawanya.

"Ekonomi kog semakin hancur begini, harga pasar tidak jelas, semrawut. Harga tidak ada yang sama, gimana itu penertibanya dari Disperindag," ujarnya saat diminta keterangan, Senin (16/12/2024).

Ia menyayangkan sikap dari Dinas Perdagangan yang seakan diam melihat kondisi ini.

"Biasanya dulu Disperindag atau bidang Pasar turun ketika harga seperti ini, sidak ke pasar, tapi sekarang kog tidak ada. Pasar Minulyo itu sekarang harga tidak jelas ,para pedagang membuat harga seenaknya sendiri," imbuhnya.

Dirinya mengaku, kenaikan harga itu hal yang sudah biasa, tetapi jika kenaikan langsung signifikan tentu membuat masyarakat berteriak.

"Bayangkan saja, penjualan jajanan sekarang sepi, harga kita jual tetap. Kemarin telur paling tinggi itu 24.000, sekarang harga 24.000 itu dikatakan harga stabil. La kog sekarang ini harga telur menjadi 28.000, kaget saya naik langsung 4.000. Naik itu kalo 500 atau seribu kan kita tidak terkejut," terangnya lagi.
 
"Apalagi Kelapa, kemarin biasanya 4.000 - 5.000 itu yang paling besar, sekarang harganya 9.000. Cabai kemarin 15.000 sekarang 35.000, langsung naik dua kali lipat. Rusak kalo pedagang-pedagang ini membuat harga sendiri," tandanya.

Dari survei yang dilakukan awak media ke Pasar Minulyo hari Senin (16/12/2024), harga cabai bahkan menyentuh harga 45 ribu rupiah. Harga ini tergolong cukup tinggi semenjak 1 bulan terakhir.

Pedagang jajan tersebut mengaku mengalami kesulitan ekonomi dan usaha terasa sepi sejak 2 tahun terakhir, yaitu sejak tahun 2023 hingga tahun 2024 ini.

Ia hanya bisa berharap, ekonomi bisa normal seperti dulu, para pedagang lancar usahanya. Tentu hal ini perlu dukungan dari semua pihak, terutama kepada pemerintah daerah.

Sementara itu, salah satu pedagang pasar Minulyo menjelaskan bahwa, perbedaan harga bahan pokok satu pedagang dengan pedagang lainnya kemungkinan dikarenakan perbedaan harga dari distributor.

"Ya mungkin dikarenakan beda distributornya mas, seperti sayuran itu kan ada yang dari Boyolali, ada yang dari Magetan, tentu harganya juga bervariasi," jelasnya.

Menanggapi hal itu, awak media berusaha untuk mendapatkan keterangan dari Disperindag Pacitan bidang perdagangan.

Namun hingga berita ini dimuat, Kabid perdagangan belum bisa memberikan jawaban dikarenakan sedang rapat.

0/Post a Comment/Comments