Hujan Deras Picu Terjadinya Longsor di Ponorogo, Satu Rumah Warga Rusak Parah

Rumah milik Wiji runtuh akibat longsor setelah diguyur hujan deras di desa Serag, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo. Senin (2/12/2024).

GARDAJATIM.COM: Hujan deras yang mengguyur sejak Senin (2/12/2024) sore, memicu terjadinya tanah longsor di kabupaten Ponorogo.

Bencana ini menyebabkan sebuah rumah di Dusun Ngrombo, Desa Serag, Kecamatan Pulung, mengalami kerusakan yang cukup parah. Rumah tersebut milik Wiji, salah seorang warga setempat.

Longsor terjadi sekitar pukul 16.48 WIB setelah hujan intens turun selama beberapa jam.

Struktur alam yang berada di perbukitan dan lereng, membuat material tanah dan batuan mudah terkikis air hujan. Sehingga membuat bagian samping rumah Wiji amblas, yang mengakibatkan sebagian besar bangunan runtuh. 

Bahkan beberapa perabot rumah tangga dan struktur bangunan utama hancur tak tersisa. 

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, karena pemilik rumah sedang berada di luar kota saat peristiwa terjadi. Tetapi kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.  

"Saat kami tiba di lokasi, rumah sudah dalam keadaan porak-poranda. Beruntung, tidak ada penghuni di dalam rumah saat longsor terjadi," ungkap saksi mata, Bidin, ketika ditemui di lokasi. 

Tim relawan dari desa dan warga sekitar segera bergotong royong membersihkan puing-puing serta mengamankan barang-barang yang masih bisa diselamatkan.

Hujan deras yang terus mengguyur wilayah Kecamatan Pulung sejak awal Desember ini telah meningkatkan risiko tanah longsor. 

Dusun Ngrombo sendiri termasuk kawasan rawan bencana, mengingat struktur tanahnya yang labil dan terletak di perbukitan. 

Sunaryo mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama bagi mereka yang bermukim di lereng atau kaki bukit.  

Sementara itu, dengan datangnya musim penghujan ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ponorogo juga mengeluarkan peringatan dini terkait potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan longsor. 

Kepala BPBD Ponorogo, Masun, Spt. MP. MA. M.Ec., menegaskan bahwa, pentingnya langkah mitigasi untuk mengurangi dampak bencana.  

"Musim penghujan kali ini diprediksi cukup ekstrem. Kami mengimbau masyarakat untuk memperhatikan kondisi lingkungan sekitar. Jangan ragu melaporkan tanda-tanda longsor, seperti retakan tanah atau perubahan aliran air, kepada pihak berwenang, terutama warga yang terletak di derah pulung dan sekitarnya" ujar Masun.  

Selain itu, masyarakat disarankan untuk membuat saluran air yang memadai agar aliran hujan tidak menggenang di satu tempat, serta menghindari aktivitas berat di sekitar lereng yang rawan longsor. 

Koordinasi dengan pemerintah desa dan relawan setempat sangat diperlukan untuk memastikan keselamatan warga.  

"Semoga kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga lingkungan dan memperhatikan kondisi alam sekitar, terlebih di musim penghujan seperti sekarang. Dengan kerjasama yang baik, risiko bencana dapat diminimalisir, sehingga keamanan dan keselamatan masyarakat tetap terjaga," pungkas Masun. (Muz)

Pewarta : Muzayyinnur
Editor : Redaksi

0/Post a Comment/Comments