GARDAJATIM.COM: Hari Hak Asasi Manusia (HAM) diperingati setiap tahun pada tanggal 10 Desember untuk mengenang deklarasi Universal Declaration of Human Rights (UDHR) yang disahkan oleh Majelis Umum PBB pada 1948.
Tema global kali ini, HAM adalah Hak Setiap Individu dan Tanggung Jawab Bersama.
Tema tersebut menggarisbawahi pentingnya kolaborasi semua pihak, terutama generasi muda, dalam mewujudkan keadilan dan kesetaraan.
HAM sering kali terdengar sebagai isu global, namun sebenarnya hadir di kehidupan sehari-hari. Bagi generasi muda, hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak, kebebasan berekspresi di media sosial, dan bekerja dengan upah adil adalah contoh nyata penerapan HAM.
Sayangnya, banyak yang masih belum menyadari bahwa pelanggaran atas hak-hak tersebut merupakan persoalan HAM yang harus disuarakan.
Di era digital, anak muda memegang peran besar dalam memperjuangkan HAM.
Media sosial menjadi alat yang kuat untuk menyuarakan ketidakadilan dan menyebarkan kesadaran, tetapi juga menyimpan tantangan, seperti misinformasi dan cyberbullying.
Survei UNICEF menunjukkan bahwa hampir 1 dari 3 remaja di seluruh dunia pernah mengalami perundungan di internet, menunjukkan bahwa hak dalam dunia digital sebagai bagian dari HAM perlu mendapat perhatian lebih serius.
Aksi Nyata untuk Anak Muda
Mengingatkan penegakan HAM adalah tugas bersama yang bukan hanya tugas negara, tetapi tanggung jawab seluruh elemen masyarakat. Dalam keberagaman, harus menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
Generasi muda dapat berperan aktif dengan beberapa langkah sederhana:
1. Edukasi Diri: Pelajari tentang HAM dan bagaimana mereka berpengaruh pada kehidupan sehari-hari.
2. Gunakan Media Sosial Secara Positif: Sebarkan informasi yang relevan dan berbasis fakta untuk mengedukasi orang lain.
3. Berani Bicara: Suarakan pelanggaran HAM di sekitar, baik secara langsung maupun melalui kampanye online.
4. Dukung Komunitas Lokal: Bergabung dengan organisasi atau inisiatif yang berjuang untuk keadilan sosial.
Hari HAM bukan hanya tentang peringatan, tetapi juga tindakan nyata untuk memastikan hak asasi dihormati bagi semua.
Sebagaimana dikatakan oleh Malala Yousafzai, aktivis muda dunia, “Satu anak, satu guru, satu buku, dan satu pena dapat mengubah dunia.”
Anak muda, dengan segala kreativitas dan energinya, adalah agen perubahan yang dapat membangun masa depan di mana hak asasi dihormati tanpa diskriminasi.
Untuk itu mari jadikan Hari HAM ini sebagai momentum untuk bersatu dan memastikan bahwa keadilan dan kesetaraan menjadi hak semua orang tanpa terkecuali.
Pewarta : Muzayyinnur
Editor : Redaksi
Posting Komentar