Evaluasi Pendampingan Pertanian Modern, DKKP Ngawi Dorong Mahasiswa Lebih Beradaptasi dengan Petani

Kegiatan Evaluasi Pendampingan Pertanian Modern Oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Ngawi, Rabu [18/12/2024] Foto: Kholis

GARDAJATIM.COM: Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian [DKKP] Kabupaten Ngawi menggelar kegiatan evaluasi pendampingan pertanian modern di Kurnia Conventions Hall, Rabu (18/12/2024). 

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mewujudkan visi dan misi Kementan, dengan fokus pada pengembangan sektor pertanian modern di Kabupaten Ngawi.

Peserta yang hadir terdiri dari mahasiswa berbagai fakultas pertanian dari kampus ternama, seperti Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbantan) dan Fakultas Pertanian Universitas Bale Bandung (BBB). 

Kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa yang telah menjalani proses magang dan pengabdian di enam kecamatan di Ngawi, yaitu Ngawi, Padas, Kwadungan, Karangjati, Geneng, dan Gerih.

Supardi, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Ngawi, menjelaskan bahwa pendampingan ini sudah berlangsung selama tiga bulan. 

Selama periode ini, mahasiswa melakukan pengamatan dan analisis terhadap kebutuhan yang harus dikelola oleh kelompok tani setempat. 

Sistem aplikasi "SINTAN" juga digunakan untuk mengontrol pendampingan dan kebutuhan para petani.

Menurut Supardi, meskipun mahasiswa sudah memiliki bekal pengetahuan tentang pertanian, mereka masih perlu meningkatkan interaksi dengan para petani agar dapat menggali lebih banyak informasi dan pengalaman langsung. 

"Sebagai generasi muda, mereka harus lebih giat belajar tentang pertanian dan beradaptasi dengan dunia petani," ujarnya.

Setya Budhi Udrayana, Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Malang, menyebutkan bahwa Ngawi dipilih sebagai lokasi pendampingan karena sektor pertanian di daerah ini relatif lebih maju dibandingkan kota-kota lain di Jawa Timur. 

Meskipun demikian, mahasiswa perlu lebih banyak waktu untuk beradaptasi dengan cara kerja petani lokal. 

"Petani di Ngawi sangat welcome, dan mahasiswa merasa seperti anak petani," ungkapnya.

Diharapkan, melalui kegiatan ini, kolaborasi antara mahasiswa, petani, pendamping, penyuluh, dan pihak dinas setempat akan semakin erat, dalam rangka memperkuat ketahanan pangan dan mewujudkan swasembada pertanian di Kabupaten Ngawi.

Pewarta: Kholis
Editor: Redaksi 

0/Post a Comment/Comments