Banjir akibat hujan deras merendem sejumlah wilayah di Ponorogo. Senin, 16 Desember 2024
GARDAJATIM.COM: Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Ponorogo selama dua hari terakhir memicu banjir besar yang merendam tujuh kecamatan.
Banjir juga merenggut dua korban jiwa di Desa Jabung, kecamatan Mlarak, kabupaten Ponorogo. Bencana ini juga memaksa ratusan warga mengungsi dan merusak sejumlah infrastruktur.
Dari pantauan lapangan, kondisi di Kecamatan Sawoo, Jetis, Sambit, Mlarak, Siman, Balong, dan Kota cukup memprihatinkan.
Kelurahan Kepatihan menjadi salah satu wilayah terdampak paling parah, dengan ketinggian air mencapai sekitar 150 sentimeter. Banyak warga yang harus dievakuasi ke lokasi pengungsian, salah satunya ke Pendopo Agung Ponorogo.
Sementara itu, banjir juga berdampak pada sektor transportasi. Ruas jalan utama Ponorogo-Pacitan lumpuh akibat genangan air dan kerusakan jalan di beberapa titik. Pengendara harus berhati-hati saat melintas, bahkan sebagian memilih mencari jalur alternatif.
Evakuasi warga yang terdampak banjir di desa Krandegan yang dilakukan oleh petugas gabungan dari kepolisian, TNI BPDB dan pihak terkait lainnya. (Foto : Pemkab Ponorogo)
Kepala bidang Logistik BPBD Ponorogo, Agus Haryanto, menyebutkan pihaknya bekerja sama dengan relawan untuk membantu warga terdampak.
“Prioritas kami adalah menyelamatkan warga, menyediakan kebutuhan pokok, dan mengatasi kerusakan infrastruktur yang mempengaruhi aktivitas harian,” ujarnya.
Di lokasi pengungsian, Dinas Sosial (Dinsos) telah mendirikan dapur umum untuk menyediakan makanan dan minuman bagi pengungsi.
Sementara Dinas Kesehatan (Dinkes) menerjunkan tenaga medis untuk memastikan kesehatan para korban tetap terjaga di tengah situasi darurat.
Bupati ponorogo Sugiri Sancoko menyatakan bahwa banjir ini disebabkan tingginya debit air sungai yang mengakibatkan beberapa tanggul jebol, termasuk di Desa Grogol, Kecamatan Sawoo.
“Bencana ini tidak terduga. Hujan deras membuat sungai meluap, dan akhirnya beberapa wilayah terendam banjir. Tanggul di Desa Grogol jebol, air mengalir deras ke permukiman warga,” kata Sugiri, Senin (16/12/2024).
Bupati Sugiri menegaskan bahwa pemulihan infrastruktur dan bantuan bagi korban akan segera dilakukan setelah kondisi darurat tertangani.
“Kami memahami betapa berat situasi ini. Fokus kami sekarang adalah menyelamatkan warga dan memenuhi kebutuhan mendesak. Setelah banjir surut, kami akan bergerak memperbaiki kerusakan,” tegasnya.
Banjir kali ini menjadi salah satu bencana terparah yang terjadi di Ponorogo dalam beberapa tahun terakhir.
Warga diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi hujan susulan, mengingat cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan.
Pewarta : Muzayyinnur
Editor : Reaksi
Posting Komentar