Akibat Hujan Deras, Satu Sekolah di Ponorogo Terendam Banjir

Keadaan salah satu sekolah yang masih tergenangi air membuat aktivitas siswa terpaksa diliburkan. Senin, (16/12/2024). (Foto : Muzayyinnur)

GARDAJATIM.COM: Meskipun banjir di wilayah Ponorogo telah surut, dampaknya masih terasa di beberapa titik, salah satunya di daerah Krandegan, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. 

Dampak ini mempengaruhi berbagai sektor, mulai dari aktivitas lalu lintas hingga kegiatan belajar-mengajar di sekolah. Pasalnya banjir semalam tidak hanya menggenangi rumah warga, tetapi juga merendam salah satu sekolah menengah di Ponorogo.

Pada hari Senin, (16/12/2024) di Jl. Laksamana Yos Sudarso, tepatnya di sekitar perempatan Jenes, pagi tadi sempat terjadi kemacetan panjang. 

Jalan tersebut bahkan sempat ditutup selama beberapa jam karena genangan air yang masih cukup tinggi dan deras. Diduga banjir tersebut di akibatkan oleh tanggul di kecamatan Sawo yang jebol.

Kondisi ini dikhawatirkan membahayakan pengendara yang melintas. Petugas kepolisian bersama pihak berwenang tampak berjaga dan memantau arus lalu lintas demi menjaga keamanan pengguna jalan.

Selain berdampak pada lalu lintas, banjir juga menyisakan permasalahan di SMK Negeri 2 Ponorogo.

Sekolah tersebut mengalami genangan air hingga ruang kelas dan ruang guru tertutup lumpur. Meski air telah surut, lumpur dan kotoran yang terbawa banjir masih menyelimuti lantai dan perabotan sekolah.

Dari pantauan awak media, para guru dan siswa bergotong royong membersihkan ruang kelas dan area sekolah. Mereka terlihat bekerja sama menyapu lumpur, mengangkat bangku, dan mengepel lantai yang licin akibat banjir.

“Kami hari ini tidak belajar seperti biasa. Para siswa dan guru bekerja sama membersihkan ruang kelas. Lumpur banyak sekali, lantai jadi kotor dan licin. Kalau tidak segera dibersihkan, proses belajar pasti terganggu,” kata Dafa, salah satu siswa SMK Negeri 2 Ponorogo.

Para guru SMKN 2 Ponorogo melakukan bersih-bersih sisa banjir semalam. Senin, (16/12/2024). (Foto : Muzayyinnur)

Begitu pun warga masyarakat sekitar Krandegan, Kelurahan Kepatihan, juga merasakan dampak pascabanjir yang melanda wilayah tersebut. 

Beberapa rumah warga masih tampak kotor akibat lumpur yang terbawa banjir. Selain itu, sisa genangan air yang belum sepenuhnya surut menghambat aktivitas warga.

“Walaupun banjir sudah surut, tapi kami harus membersihkan rumah dan halaman yang penuh lumpur. Jalan di depan rumah juga masih licin, jadi agak susah kalau mau keluar,” ujar Triyono, salah satu warga Krandegan.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo terus melakukan pemantauan dan upaya pembersihan di titik-titik terdampak. 

Selain melibatkan petugas kebersihan, relawan, dan aparat kepolisian, pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk bergotong royong mengatasi dampak banjir.

Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menegaskan bahwa pemulihan pascabanjir menjadi prioritas saat ini. 

“Kami masih fokus membersihkan wilayah yang terdampak. Sekolah, jalan, dan fasilitas umum harus segera pulih agar aktivitas masyarakat bisa kembali normal,” ujar Kang Giri.

Masyarakat diminta untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan mengingat curah hujan di wilayah Ponorogo masih cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir.


Pewarta : Muzayyinnur
Editor : Reaksi

0/Post a Comment/Comments