Pengambilan bibit penghijauan dan bibit pakan ternak di BPDAS Bengawan Solo oleh Poktan dari Desa Ngromo. Senin (11/11/2024).
GARDAJATIM.COM: Bencana kekeringan selalu menjadi permasalahan yang melanda kabupaten Pacitan setiap tahun. Belajar dari pengalaman itu, perbaikan kondisi lingkungan utamanya di kawasan hutan kabupaten Pacitan terus dilakukan.
Kesadaran penyelamatan lingkungan hutan kabupaten Pacitan muncul dari berbagai kalangan.
Salah satunya dari Forum Peduli Daerah Aliran Sungai (Forpeddas) Pacitan yang melakukan pendampingan, pelatihan dan penyaluran ribuan bibit pohon di Desa Punjung, Kecamatan Kebonagung dan Desa Ngromo Kecamatan Nawangan, Kabupaten Pacitan.
Pelatihan budidaya kopi dan pengolahan pasca panen oleh kelompok tani Kopi Gunung Lanang desa Punjung, kecamatan Kebonagung.
Ketua Forpeddas Pacitan, Heru Suranto Adi menyatakan, kegiatan ini selain berfungsi sebagai penghijauan dan perbaikan lingkungan hutan Pacitan, juga sebagai upaya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
Ia menyampaikan, bahwa tidak hanya penyaluran bibit untuk kelompok tani (Poktan), tetapi ia juga memfasilitasi dan mendampingi pelatihan Poktan ke BPDAS Bengawan Solo.
“Kegiatan ini merupakan langkah nyata kami dalam upaya penghijauan dan mendukung kesejahteraan masyarakat sekitar. Kita melihat di desa Punjung, Kebonagung, ada potensi perkebunan Kopi yang perlu untuk dikembangkan. Sedangkan di desa Ngromo, Nawangan, sejumlah rimbawan muda, para peternak mengeluh kesulitan untuk pakan ternaknya," ujar Heru Suranto, Senin (25/11/2024).
"Kemarin kita awali dengan melakukan pertemuan dengan kelompok Kopi di desa Punjung dan Alhamdulillah kelompoknya siap untuk mengembangkan potensi Kopi disana. Dan untuk kelompok tani di desa Ngromo kita fasilitasi pelatihan ke BPDAS Solo," imbuhnya.
Ia menjelaskan, pelatihan tersebut dimaksudkan untuk bisa memberikan edukasi kepada Poktan agar mampu membudidayakan bibit tanaman secara mandiri.
"Jadi Poktan di ajari bagaimana cara menyemai bibit dan cara perawatanya, agar kedepan Poktan mampu membudidayakan bibit secara mandiri," paparnya.
Tidak sampai disitu, selain melakukan pendampingan dan pelatihan, Heru mengatakan pihaknya juga memfasilitasi pengajuan bibit ke BPDAS Bengawan Solo.
"Kemarin kita bantu untuk pengajuan bibit ke BPDAS Solo. Untuk Desa Punjung, kita ajukan bibit Kopi dan tanaman penaungnya, sedangkan untuk Desa Ngromo, kita ajukan bibit pakan ternak dan berbagai tanaman buah-buahan. Alhamdulillah tanggal 11 November kemarin bibit sudah kita ambil dan distribusikan," bebernya lagi.
Pendistribusian bibit Kopi kepada kelompok tani kopi desa Punjung, dan tanaman penghijauan kepada masyarakat. (Foto : Eko Purnomo)
Penanaman bibit tanaman tersebut merupakan wujud dan komitmen Forpeddas Pacitan dalam mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kepedulian terhadap lingkungan.
“Penanaman tumbuh-tumbuhan ini diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap kelestarian lingkungan, menambah tutupan hijau di area hutan dan mendukung perekonomian masyarakat setempat melalui hasil perkebunan yang potensial,” jelas Heru.
Lebih lanjut, dia juga menyampaikan, penanaman ini juga bertujuan untuk melakukan antisipasi perubahan iklim. Seperti diketahui, saat ini di Indonesia, isu lingkungan menjadi sesuatu yang sangat penting.
“Indonesia menargetkan pada tahun 2060 bisa zero emisi. Nah ini merupakan bagian dari upaya kami untuk bersama-sama berkontribusi mewujudkan target tersebut,” imbuhnya lagi.
Disisi lain, Samsuri, salah satu anggota Poktan Kopi dari desa Punjung mengatakan, kegiatan ini juga diharapkan bisa menjadi salah satu solusi mengatasi permasalah kekeringan dan tanah longsor. Mengingat di daerahnya juga rawan terjadi longsor.
"Dengan adanya tanaman penghijauan seperti trembesi, beringin dan lainnya itu diharapkan bisa menghidupkan sumber-sumber mata air yang ada di Punjung dan di kabupaten Pacitan pada umumnya, mengingat tumbuhan itu mampu menyerap dan menyimpan air hujan. Sehingga selain sebagai mitigasi kekeringan juga mengantisipasi adanya tanah longsor," pungkasnya. (Eko)
Posting Komentar