Tingkat Partisipasi Masyarakat Pacitan Dalam Pilkada 2024 Ini Diperkirakan Menurun, Apa Langkah Antisipasi Dari KPU?


Ilustrasi Pilkada serentak yang akan di laksanakan pada tanggal 27 November 2024 nanti 

GARDAJATIM.COM: Puncak dari pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 akan berlangsung sekitar 24 hari kedepan.

Tahapan demi tahapan terus bergulir, tak terkecuali di kabupaten Pacitan yang saat ini tengah memasuki masa kampanye. Bahkan nanti malam, tanggal 3 November 2024, akan digelar debat Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Pacitan di gedung Gasibu Swadaya Pacitan.

Namun demikian, sejumlah pihak memperkirakan tingkat partisipasi masyarakat dalam Pilkada 2024 ini akan menurun jika dibandingkan dengan Pemilu pada bulan Februari lalu. Hal ini senada dengan jajak pendapat dan analisa yang di lakukan tim media gardajatim.com

"Alah aku golput wae, tak pilihpun jalan-jalan disini juga tidak diperbaiki," kata masyarakat yang enggan disebutkan namanya.

Sementara itu, Menurut Herman Ramahi, S.E.,M.M., Kabid Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik Sosial Bakesbangpol Kabupaten Pacitan mengatakan, bahwa partisipasi masyarakat menurun karena banyak faktor.

Herman Ramahi, S.E.,M.M., Kabid Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik Sosial Bakesbangpol Kabupaten Pacitan

"Faktor pertama, mungkin masyarakat sudah lelah dan jenuh dengan adanya Pemilu bulan Februari lalu, kemudian karena mungkin visi misi Paslon kurang mengakomodir kepentingan masyarakat,"kata Herman. Sabtu (02/11/2024).

Ia menjelaskan bahwa tingkat partisipasi masyarakat ini merupakan bagian dari tanggung jawab semua pihak, mulai dari KPU sebagai penyelenggara, Paslon peserta Pilkada dan juga pemerintah.

"Tentu ini menjadi tantangan kita bersama, Paslon punya tanggungjawab untuk melakukan pendidikan politik kepada masyarakat, KPU sebagai penyelenggara juga punya tantangan untuk mensosialisasikan dan menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menyalurkan hak politiknya," tegas Herman.

Lanjut, ia menekankan perlu adanya inovasi-inovasi, terutama dari KPU Pacitan sebagai penyelenggara. Sama halnya dengan berbagai event-event yang lain.

"Asumsinya sama seperti event yang lain, seperti turnamen bola voli, jalan sehat dan lain sebagainya. Atmosfer itu, semakin banyak doorprise, semakin banyak orang yang mau akan datang. Dan itu akan menjadi terobosan bagi KPU, sepanjang tidak menyalahi regulasi yang ada,"bebernya.

Sebagai referensi, pada Pemilu Februari lalu, tingkat partisipasi masyarakat di kabupaten Pacitan tidak sampai di angka 80 persen, hanya mencapai angka 78,16 persen dari total daftar pemilih tetap (DPT) 472.780 orang.

Kemudian pada Pikada tahun 2020, karena mungkin waktu itu sedang terjadi pandemi Covid-19, tingkat partisipasi masyarakat hanya mencapai 67,1 persen dari total DPT 468.466 orang.

Sama halnya dengan Pilkada tahun 2024 ini, Pilkada 2020 juga di ikuti oleh dua Paslon, yang waktu itu Paslon Aji-Gagarin mendapatkan perolehan suara 226.741 atau sekitar 75,8 persen, dan Paslon Yudi Sumbogo-Isha Anshori memperoleh 76.077 atau 24,2 persen suara.

Menanggapi hal tersebut, Eko Setiawan, Komisioner KPU Pacitan menjelaskan bahwa untuk Pilkada tahun 2024 belum ada target yang diberikan dari KPU Provinsi maupun KPU RI. Tetapi pihaknya akan melakukan semaksimal mungkin untuk bisa menaikkan tingkat partisipasi masyarakat.

Menurutnya, sejauh ini KPU sudah melakukan sosialisasi keliling di 12 kecamatan bersama dengan Forkopimca masing-masing, yang juga bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat. 

Selain itu, KPU juga akan melakukan sosialisasi berjenjang secara masif sampai dengan tingkat Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).

"KPPS, mereka nanti akan membagikan C-Pemberitahuan sekaligus sosialisasi kepada masyarakat yang diberikan. Jadi nanti targetnya 90 persen masyarakat itu sudah tersosialisasi karena KPPS akan membagikan C-Pemberitahuan secara langsung," terang Eko Setiawan.

"Nanti tanggal 26, ada 'The Keliling' dari PPS untuk menyampaikan pada masyarakat bahwa tanggal 27 besuk itu coblosan. Kemudian pada pukul 14.00 WIB sampai pukul 21.00 WIB kita akan koordinasi dengan dewan masjid untuk menyampaikan kepada masyarakat dengan menggunakan speaker masjid bahwa besuk akan dilakukan coblosan," beber Eko Setiawan kepada gardajatim.com

Ia berharap kerjasama semua pihak, baik pasangan calon dan juga media untuk ikut mensosialisasikan kepada masyarakat dalam upaya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat.

"Pasangan calon juga punya kepentingan untuk mencari sebanyak-banyaknya konstituen dan menyentuh agar mereka bisa hadir, termasuk media kami berharap juga membantu menginformasikan kepada masyarakat selain upaya yang dilakukan oleh KPU," pungkasnya. (Eko)


0/Post a Comment/Comments