Tersambar Petir, Rumah Warga Desa Sanggrahan Hangus Terbakar

Rumah Tuginem, warga dusun Krajan, Desa Sanggrahan terbakar setelah disambar petir, Sabtu (09/11/2024).

GARDAJATIM.COM: Nasib naas menimpa Tuginem, warga dusun Krajan, Desa Sanggrahan, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan, yang rumahnya hangus terbakar akibat tersambar petir, Sabtu (9/11/2024) malam.

Menurut Samsudin, salah satu tetangga Tuginem menjelaskan, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 21.00 WIB. 

Peristiwa tersebut berawal dari hujan deras disertai petir yang mengguyur wilayah Sanggrahan dan sekitarnya pada Sabtu malam (09/11/2024).

"Kilatan petir terlihat menyambar rumah mbah Tuginem, kemungkinan terjadi konsleting listrik yang langsung membakar rumah hingga hangus tak tersisa," ucap Samsudin.

Berdasarkan keterangannya, rumah Tuginem sebagian terbuat dari kayu dan beratap asbes, sehingga membuat kobaran api cepat menyebar.

"Rumanya itu separuh kayu, bawahnya tembok sedikit (batu sekeret) kemudian atapnya asbes," imbuhnya.

Ia mengatakan, bahwa rumah tersebut dihuni oleh dua orang anggota keluarga, keduanya merupakan wanita yang sudah tua.

"Sebelumnya beliau di rawat oleh cucunya, tetapi saat ini cucunya sedang mengalami sakit stroke. Jadi tinggal dua orang perempuan semua yang menempati rumah itu," terang Samsudin kembali.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, akan tetapi kerugian di taksir puluhan juta rupiah.

"Alhamdulillah mbah Tuginem beserta keluarga berhasil menyelamatkan diri, tetapi semua hangus terbakar, hanya tersisa pakaian yang digunakan saja karena warga terlambat mengetahui kejadian itu" bebernya.

Warga gotong royong berusaha memadamkan api yang sudah membesar di TKP.

Lebih lanjut, ia membeberkan saat ini korban belum menerima bantuan dari pemerintah atas kejadian itu. Tetapi pihak pemerintah desa sudah mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP).

"Dari Pemerintah desa tadi Kepala Desa dan sekretaris desa sudah melihat kesana untuk survey langsung. Sementara ini tadi warga bergotong-royong membuatkan rumah sederhana untuk mbah Tuginem," pungkasya.

Untuk sementara, penghuni rumah mengungsi di rumah saudara terdekat, dan menunggu proses pembangunan rumah sederhana oleh warga.

Keluarga korban berharap segera mendapat bantuan dan perhatian dari pemerintah daerah. (Eko)


0/Post a Comment/Comments