Senat Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo menggelar Simposium Kebangsaan bertajuk "Menyongsong Indonesia Emas 2045: Peran Pemuda dan Keterlibatan Perempuan", Kamis (21/11/2024) Foto: Minul Anggraeni
GARDAJATIM.COM: Senat Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo sukses menggelar Simposium Kebangsaan bertajuk "Menyongsong Indonesia Emas 2045: Peran Pemuda dan Keterlibatan Perempuan".
Acara ini berlangsung di Graha Watoe Dhakon, Kampus 1 IAIN Ponorogo, pada Kamis (21/11/2024).
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai elemen penting, termasuk Wakil Rektor III IAIN Ponorogo Prof. Dr. H. Miftahul Huda, M.Ag., Kepala Biro IAIN Ponorogo, Kepala Bagian Umum, tokoh perempuan dan penulis Kalis Mardiasih, Anggota DPRD Ponorogo Komisi 4 Reyfal Bayu Aji A.P,S.IP, Ketua Dema IAIN Ponorogo, Ketua Organisasi Ekstra Kampus, seluruh Ketua Ormawa se-IAIN Ponorogo, serta mahasiswa umum.
Acara dimulai dengan pembukaan resmi dan dilanjutkan dengan peluncuran Buku Pedoman dan Website Senator Muda sebagai bentuk inovasi dan kontribusi mahasiswa IAIN Ponorogo.
Setelah itu, Simposium Kebangsaan menjadi agenda utama yang diisi oleh narasumber kompeten, membahas tantangan sekaligus peluang bagi pemuda dan perempuan dalam menghadapi era Indonesia Emas 2045.
Acara Simposium Kebangsaan Yang Berlangsung di Graha Watoe Dhakon, Kampus 1 IAIN Ponorogo.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. H. Miftahul Huda, M.Ag., Wakil Rektor III IAIN Ponorogo, menyoroti ancaman dan peluang yang muncul di era teknologi, khususnya perkembangan Artificial Intelligence (AI).
"Teknologi adalah peluang, tetapi jika tidak digunakan secara bijak, bisa menjadi ancaman yang merusak pemuda. Oleh karena itu, peran pemuda dan keterlibatan perempuan harus aktif dalam proses perkembangan atmosfer kampus dan masyarakat," tegasnya.
Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi tawaran gagasan untuk menghadapi tantangan Indonesia Emas 2045.
"Kita harus beradaptasi dan memanfaatkan setiap peluang untuk menjadikan generasi mendatang lebih siap dan berdaya saing," pungkasnya.
Zahrotul Azizah, Ketua Pelaksana Simposium menyampaikan, bahwa kegiatan ini dirancang untuk memberikan wawasan kepada mahasiswa mengenai pentingnya peran pemuda dan perempuan dalam membangun bangsa.
"Simposium ini menjadi wadah untuk menjelaskan bagaimana peranan pemuda dan perempuan dalam menyongsong generasi emas 2045, serta memberikan dampak positif bagi mahasiswa IAIN Ponorogo," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum Sema IAIN Ponorogo, Muhammad Hafid, menekankan pentingnya kesiapan pemuda dalam menghadapi tantangan masa depan.
"Kita harus siap dengan tantangan relevansi pemuda, termasuk hubungan angka produktif dan non-produktif. Pemuda harus berkontribusi dalam mengaminkan gagasan jangka panjang yang telah dirancang pemerintah," kata Hafid.
Acara ditutup dengan harapan besar agar mahasiswa IAIN Ponorogo dapat menjadi motor penggerak perubahan dalam masyarakat, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045 yang menempatkan pemuda dan perempuan sebagai pilar utama pembangunan bangsa.
Oleh: Minul Anggraeni
Editor: Redaksi
Posting Komentar