Peringati Hari Wayang Nasional Sebagai Warisan Budaya dan Inspirasi Bagi Generasi Muda Indonesia

Peringatan hari Wayang Nasional, 07 November 2024

GARDAJATIM.COM: Hari Wayang Nasional yang diperingati setiap tanggal 7 November bukan hanya sekedar perayaan budaya, melainkan juga menjadi pengingat bagi generasi muda Indonesia untuk kembali mencintai dan menghargai akar kebudayaannya.

Di tengah derasnya arus globalisasi dan budaya barat, wayang tetap hadir sebagai seni pertunjukan penuh makna yang mengandung filosofi kehidupan, nilai-nilai luhur, dan pesan moral yang mendalam.

Pertunjukan wayang, baik dalam bentuk wayang kulit, wayang golek, hingga wayang wong, telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Nusantara selama ratusan tahun.

Melalui karakter-karakter wayang seperti Pandawa, Kurawa, hingga Punokawan, wayang mengajarkan nilai-nilai kehidupan, seperti keberanian, keadilan, kesetiaan dan kebijaksanaan.

Hal itu masih tetap relevan bagi generasi muda Indonesia dalam menghadapi kehidupan masa kini.

Di balik kisah-kisah heroik dalam cerita pewayangan, tersimpan pesan-pesan moral yang menginspirasi banyak anak muda, terutama dalam hal kepemimpinan yang adil dan bijaksana. 

Misalnya, tokoh Arjuna yang tidak hanya dikenal karena ketampanan dan kekuatannya, tetapi juga dikenal dengan ketenangan dan kebijaksanaannya. 

Karakter ini bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda dalam mengambil keputusan dengan bijak, dan mampu mengendalikan diri dalam berbagai permasalahan hidup.

Pertunjukan wayang kulit sebagai sarana untuk mengenalkan dan melestarikan budaya bangsa Indonesia 

Nabil Ekri, seorang pemuda yang menggeluti dunia kesenian wayang kulit asal Madiun, adalah contoh nyata dari anak muda yang mencoba memperkenalkan kembali seni wayang kepada generasinya.

Nabil sapaan akrabnya, mengungkapkan kecintaannya terhadap wayang sebagai sarana introspeksi diri. 

"Bagi saya, wayang bukan sekadar cerita. Ini adalah cermin diri kita, tempat kita belajar banyak hal. Saya berharap lebih banyak anak muda bisa melihat wayang sebagai sesuatu yang relevan, yang bisa menginspirasi kita dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya. Kamis (07/11/2024).

Untuk mendekatkan wayang kepada generasi milenial dan Gen Z, para seniman muda seperti Nabil Ekri berinovasi dengan memanfaatkan media sosial dan teknologi digital.

Mereka mengadaptasi cerita-cerita wayang dalam bentuk video pendek atau animasi, agar lebih mudah diakses dan menarik bagi kalangan muda.

Melalui platform digital, wayang bisa dinikmati secara praktis oleh anak muda yang mungkin sebelumnya kurang tertarik pada seni tradisional.

Menurutnya, Wayang sebenarnya sangat fleksibel, bisa dikemas dengan cara yang lebih modern tanpa kehilangan nilai budaya yang asli.

Dengan teknologi digital, kita bisa membagikan cerita-cerita penuh makna dari dunia pewayangan kepada generasi muda.

Sehingga mereka tidak hanya mengenal, tetapi juga merasa terhubung dengan nilai-nilai yang ada di dalam wayang.

Generasi muda harus melihat wayang tidak hanya sebagai hiburan, tetapi sebagai identitas bangsa sebagai langkah penting untuk menjaga warisan budaya ini tetap lestari. 

Menghargai wayang berarti menghargai kekayaan budaya Indonesia, sebuah kekuatan yang dapat membangun karakter generasi muda untuk mencintai dan menjaga tanah air mereka. 

Bahkan dalam beberapa kesempatan, Presiden RI ke-7 Joko Widodo, mengingatkan pentingnya melestarikan wayang sebagai bagian dari budaya nasional. 

“Kita harus menjaga agar wayang tetap hidup dan menjadi inspirasi bagi generasi muda, karena di dalamnya terdapat filosofi hidup yang sangat berharga,” ungkap Presiden Jokowi dalam pidatonya beberapa tahun lalu.

Hari Wayang Nasional tahun 2024 bisa menjadi momentum untuk refleksi diri bagi generasi muda Indonesia, dan menyadari pentingnya menjaga tradisi dan warisan budaya leluhur. 

Wayang bukan hanya cerita dari masa lalu, tetapi juga inspirasi untuk masa depan.

Dengan memahami dan mengapresiasi seni wayang, generasi muda dapat menemukan kekuatan, kebijaksanaan, dan identitas diri yang akan membantu mereka menghadapi berbagai tantangan di era modern ini. 

Jangan sampai warisan budaya wayang kita diakui oleh negara asing. Maka dari itu, sangat penting bagi kita untuk selalu mencintai dan melestarikan budaya kita sejak dini. (Muh)

Pewarta : Muzayyinnur
Editor : Eko 

0/Post a Comment/Comments