GARDAJATIM.COM: Upaya pasangan calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Madiun, Inda - Aldi, untuk mengoptimalkan peran milenial tidak main-main.
Kali ini, Aldi Dwi Prastianto, melalui dialog bertema "Say No to Procrastination", mengajak masyarakat khususnya generasi muda, untuk lebih 'sat set das des wat wet' dalam mengambil peran di lingkungan sekitar.
Dialog interaktif yang diselenggarakan pada Jumat (15/11/2024) di Cafe Garasi Kota Madiun ini, menggandeng seorang psikolog dari salah satu kampus ternama, Dian Ratnaningtyas Afifah.
Menurut Aldi, pemuda adalah kunci penting dalam kemajuan suatu daerah maupun bangsa.
Sebagai seorang entrepreneur muda, ia terus memberikan semangat kepada generasi muda dengan menekankan, bahwa kesuksesan adalah hasil kerja keras yang panjang dan disiplin yang kuat.
“Bekerja tepat waktu, tanpa menunda-nunda, adalah kunci,” tegas Aldi.
Sebagai tokoh aktif dalam berbagai organisasi kepemudaan seperti HIPMI, KNPI, dan Ketua Umum DPP INAYES, Aldi menyampaikan bahwa peran aktif generasi muda akan lebih optimal apabila pemerintah berhasil menjadi sistem pendukung yang terintegrasi.
“Kami, pasangan DADI JUARA memiliki program-program yang akan mewadahi ide-ide kreatif dan inovatif dari masyarakat, terutama kawula muda,” jelasnya.
Salah satu program unggulan Paslon DADI JUARA adalah 'Mobil Curhat' dan 'Rumah Konseling'.
Program ini dirancang khusus untuk mendukung kesehatan mental generasi muda di Kota Madiun.
Mobil Curhat merupakan layanan konseling keliling yang hadir langsung di tengah masyarakat, memberikan akses mudah kepada anak muda yang membutuhkan dukungan psikologis.
Dengan pendekatan ramah dan tanpa formalitas berlebihan, layanan ini diharapkan mampu menjangkau generasi muda yang kerap enggan mengungkapkan permasalahan mereka.
Sementara itu, Rumah Konseling akan menjadi pusat layanan tetap yang menyediakan ruang aman untuk konseling individu maupun kelompok.
Dilengkapi dengan tenaga profesional, mahasiswa konselor, dan psikolog berpengalaman, Rumah Konseling bertujuan untuk membantu pemuda Kota Madiun mengelola tekanan hidup, membangun keseimbangan emosional, serta meningkatkan kualitas mental mereka.
Aldi juga mengungkapkan, bahwa generasi muda sering menghadapi tekanan besar, baik dari dunia pendidikan, pekerjaan, maupun lingkungan sosial.
“Kami berkomitmen menyediakan akses layanan konseling kesehatan mental agar mereka bisa berkembang secara optimal, baik secara pribadi maupun profesional,” ujarnya.
Ia menambahkan, anak muda bukan hanya alat pembangunan, tetapi juga objek utama dalam kemajuan Kota Madiun.
“Kami ingin memastikan, mereka tidak hanya berkontribusi dalam kemajuan kota, tetapi juga mendapatkan ruang untuk tumbuh, belajar, dan berkembang menjadi generasi yang lebih maju,” tegasnya.
Sementara itu, Dian Ratnaningtyas Afifah menyoroti pentingnya menghindari prokrastinasi atau kebiasaan menunda-nunda pekerjaan sebagai salah satu kunci keberhasilan dalam mewujudkan cita-cita.
“Perkembangan teknologi menjadi salah satu pemicu munculnya gejala prokrastinasi. Kebiasaan 'last minute' semakin mewabah apabila kita tidak berperan aktif dalam mendukung inovasi dan kreativitas anak muda,” ujar Dian.
Seorang peserta dialog, Aldi Nugroho, mengungkapkan kesan positif terhadap program yang ditawarkan.
“Saya merasa terinspirasi dengan gagasan Pak Aldi tentang konseling kesehatan mental. Saya sering merasa beban studi dan pekerjaan menumpuk, jadi program seperti ini benar-benar dibutuhkan anak muda,” ujarnya.
Ia juga berharap program ini bisa direalisasikan dengan segera agar berdampak nyata bagi generasi muda di Kota Madiun.
Melalui dialog ini, diharapkan para milenial Kota Madiun dapat lebih proaktif dan 'bergerak sat set das des wat wet' dalam menciptakan terobosan-terobosan baru yang mampu mendorong kemajuan daerah.
Kegiatan ini diakhiri dengan diskusi terbuka, di mana para peserta memberikan pandangan dan usulan terkait cara-cara inovatif untuk mendukung pembangunan Kota Madiun.
Oleh : Tim
Editor : Redaksi
Posting Komentar