Banjir terjadi di sepanjang Jalan MT. Haryono, Lingkungan Blumbang, Kelurahan Ploso, Kecamatan/Kabupaten Pacitan, Jumat pagi (29/11/2024).
GARDAJATIM.COM: Hujan deras dengan intensitas tinggi dan durasi yang lama mengguyur kabupaten Pacitan sejak kemarin.
Akibatnya, beberapa wilayah mengalami bencana alam, seperti tanah longsor dan banjir, atau lebih tepatnya disebut luapan air hujan yang menggenangi jalanan.
Kejadian longsor akibat hujan deras tersebut terdengar terjadi di beberapa titik wilayah. Salah satunya di Kecamatan Pringkuku, Pacitan.
Longsor terjadi di pekarangan rumah Kateni RT.02 RW.06, Dusun Gebang, Desa Jlubang, dan di dekat rumah Kusni yang berada di RT.01 RW.06, Dusun dan desa yang sama, yang mengakibatkan sebagian akses jalan tertutup.
Longsor juga terjadi di rumah Sugito, yang beralamat RT.03, RW.03 Lingkungan Blimbing, Kelurahan Pucangsewu, Kecamatan Pacitan, yang menyebabkan rumah Sugito jebol pada sisi depan kanan rumah sekitar 30 cm meter.
Selain itu, hujan deras juga sempat menyebabkan ruas jalan MT. Haryono yang berada di Lingkungan Blumbang, Kelurahan Ploso, Pacitan, terendam air hujan dengan kedalaman kurang lebih 50 cm pada hari Jum'at kemarin. Hal itu sempat menganggu aktivitas warga yang melintasi jalan tersebut.
Namun sepertinya Pemkab mulai menunjukkan peningkatan dalam menangani permasalahan banjir dan juga luapan air hujan.
Terbukti sejumlah titik ini sebelumnya selalu menjadi langganan banjir akibat luapan air hujan setiap tahunnya. Tetapi tahun ini titik-titik ini nampaknya sudah terbebas dari permasalahan banjir meskipun diguyur hujan deras.
Titik tersebut di antaranya, jalan depan kantor Kelurahan Pucangsewu, jalan depan Telkom dan kantor PLN, jalan depan asrama polisi hingga Perpusda dan jalan depan kantor Kelurahan Pacitan.
Menurut Tonny Setyo Nugroho, S.T, Kepala Bidang (Kabid) Penyehatan Lingkungan dan Air Minum (PLAM) dinas PUPR Pacitan mengatakan, bahwa biasanya banjir di titik tersebut disebabkan karena luapan air hujan dari saluran parit atau drainase yang ada di sekitarnya.
Tonny Setyo Nugroho (kanan) Kabid PLAM dinas PUPR Pacitan bersama Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji (kiri) saat memantau secara langsung aliran air hujan di Kota Pacitan.
"Biasanya, pada tahun-tahun kemarin akibat hujan deras, saluranya meluap dan menggenangi jalanan, bahkan sampai sekitar Pendopo Kabupaten. Tapi Alhamdulillah tadi aman tidak meluap," ucap Tonny. Sabtu (30/11/2024).
Terbebasnya wilayah tersebut dari banjir, tidak lepas dari langkah-langkah yang telah dilakukan Pemkab melalui Dinas PUPR Pacitan.
"Langkah yang sudah kami lakukan untuk mengatasi permasalah itu, yang pertama adalah Redesign dan pembangunan pematusan di seputaran Alun-alun Pacitan dan jalan-jalan protokol utama. Kemudian pengerukan saluran dari gerdon sampai dengan bapangan,"beber Tonny.
"Yang ketiga, Redesign luas penampang basah saluran drainase kota dengan menambah ketinggiam dinding saluran. Pembangunan rumah pompa banjir kapasitas 10 m³ permenit di depan Pom Ploso. Lalu pembangunan perangkap sampah di Blimbing, Gerdon, dan Praman Kelurahan Pucangsewu, serta perangkap sampah kali tani, Desa Bangunsari,"imbuhnya.
Proses pengambilan sampah secara manual yang tersangkut di perangkap sampah depan Pom Ploso, Pacitan.
Selain langkah tersebut, Tonny juga mengatakan bahwa telah melakukan normalisasi saluran-saluran drainase pendukung, sehingga aliran air bisa merata dan tidak terfokus di satu titik saluran.
Disamping itu, pembersihan gulma dan tanaman liar di badan saluran secara berkala juga dilakukan untuk memperlancar aliran air hujan.
Ia juga berharap kepada semua pihak dan seluruh masyarakat agar tidak membuang sampah ke parit atau selokan. Karena hal itu bisa mengakibatkan sampah menumpuk yang membuat aliran air hujan terhambat ketika musim hujan seperti saat ini.
Selain itu, sampah yang menumpuk berpotensi mengakibatkan banjir saat hujan tiba, serta menyulitkan petugas dalam membersihkan sampah-sampah tersebut.
Tampak sampah menumpuk di saluran drainase sekitar Lampu merah Alijah Ploso. Hal ini akibat warga masyarakat yang membuang sampah sembarangan. (Foto : Eko Purnomo)
Tonny juga menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk selalu waspada menghadapi cuaca ekstrem yang saat melanda wilayah kabupaten Pacitan.
Posting Komentar