GARDAJATIM.COM: Grand Bima Ballroom Aston Hotel Madiun, menjadi saksi perhelatan debat publik antar pasangan calon (paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Madiun dalam ajang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024. Rabu (20/11/2024).
Acara yang dihadiri ratusan undangan ini berlangsung meriah dengan atmosfer demokrasi yang penuh semangat dan positif.
Ketua KPU Kota Madiun, Pita Anjarsari, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya debat publik ini sebagai sarana edukasi bagi masyarakat.
“Forum debat publik antar paslon ini adalah bagian dari proses demokrasi yang dewasa. Debat bukanlah sekadar ajang adu kecerdasan, tetapi sebagai sarana untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai program dan visi misi pasangan calon terkait isu-isu sosial, ekonomi, hukum, lingkungan, dan tata kelola,” ujarnya.
Acara dimulai pukul 15.00 WIB, menghadirkan tiga paslon yang siap memaparkan program kerja dan visi misi mereka.
Setiap paslon berupaya merebut hati masyarakat Madiun dengan berbagai ide dan gagasan segar serta inovatif.
Dalam debat ini, masing-masing paslon Walikota Madiun dan wakil Walikota Madiun menegaskan dan memaparkan visi misinya sebagai berikut:
Program Andalan Paslon Nomor Urut 1, Inda Raya Ayu Miko Saputri dan Aldi Dwi Prastianto.
Paslon ini menyoroti isu pendidikan dan kesehatan dengan menjanjikan laptop dan seragam gratis bagi siswa sekolah swasta, serta penghapusan SPP di sekolah swasta.
Mereka juga memperkenalkan pelayanan kesehatan masyarakat terpadu dan pelayanan dokter spesialis keliling secara gratis.
Tak hanya itu, pasangan ini berjanji untuk mengalokasikan gaji mereka selama masa jabatan untuk kesejahteraan masyarakat, jika terpilih.
“Kami ingin hadir setiap pagi di tengah masyarakat untuk mendengar langsung keluhan mereka,” ungkap Inda dalam debat tersebut.
Paslon Nomor Urut 2, Maidi–Panuntun berfokus pada Peningkatan SDM.
Paslon petahana ini menyoroti keberlanjutan program beasiswa pendidikan hingga jenjang S2 dan S3 untuk mendongkrak kualitas sumber daya manusia (SDM) Kota Madiun.
Selain itu, mereka menawarkan program perlindungan jaminan kesehatan dari masa janin hingga dewasa, serta sejumlah program anti-korupsi.
“Kami ingin membawa Madiun menjadi kota dengan daya saing tinggi di Jawa Timur bagian barat," tegas Maidi.
Paslon Nomor Urut 3, Bonie Laksmana-Bagus Rizki Dinarwan Fokus pada Pemerataan dan Budaya.
Paslon ini ingin memprioritaskan pembangunan ekonomi dengan pendekatan yang memperhatikan pemerataan dan keberlanjutan.
Mereka juga menyoroti pentingnya menjaga dan mempromosikan budaya lokal sebagai identitas Kota Madiun.
“Kami ingin membangun Madiun yang berkualitas dan berkeadilan," ucap Bonie dalam acara debat tersebut.
Kemeriahan semakin terasa dengan penampilan para moderator ternama seperti Gadis, Brian, dan Anang, yang memandu jalannya debat dengan profesional dan penuh energi.
Dengan gaya yang dinamis, mereka berhasil menciptakan suasana yang hidup dan menarik bagi audiens, sambil menjaga jalannya diskusi tetap lancar.
Setiap sesi debat diisi dengan pertanyaan yang relevan untuk menggali lebih dalam visi, misi, dan program kerja masing-masing pasangan calon.
Suasana berlangsung kondusif, dengan masing-masing paslon saling menghormati saat menyampaikan gagasan, menciptakan atmosfer positif sepanjang acara.
Debat publik ini berhasil menarik perhatian luas dari masyarakat, baik yang hadir langsung di Grand Bima Ballroom Aston Hotel Madiun maupun yang menyaksikan siaran langsung melalui media.
Antusiasme warga Kota Madiun terhadap proses demokrasi ini terlihat dari tingginya partisipasi masyarakat yang ingin mendapatkan gambaran lebih jelas mengenai calon pemimpin mereka.
Debat ini juga menjadi bahan diskusi hangat di berbagai komunitas, di mana masyarakat secara aktif membicarakan gagasan dan program yang disampaikan oleh para paslon.
Sebagai bagian dari rangkaian Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, debat ini menjadi momen penting bagi warga Madiun untuk memahami visi dan program kerja masing-masing paslon sebelum menentukan pilihan mereka pada 27 November 2024 mendatang.
Acara ini juga memberikan kesempatan kepada paslon untuk menunjukkan komitmen dan solusi nyata mereka terhadap berbagai isu, mulai dari pendidikan, kesehatan, ekonomi, hingga tata kelola pemerintahan di Kota Madiun.
Dengan suasana yang hangat namun tetap positif, KPU Kota Madiun berhasil menciptakan ruang dialog yang sehat antara calon pemimpin dan masyarakat.
Transparansi dan keterbukaan yang ditampilkan, mencerminkan kematangan demokrasi di Kota Madiun.
KPU mengajak warga untuk berperan aktif menentukan masa depan kota mereka secara cerdas dan bertanggung jawab.
Pewarta : Muzayyinnur
Editor : Redaksi
Posting Komentar