Foto: Ilustrasi, Bangun generasi Indonesia emas dimulai dari pelajar, Selamat hari pelajar sedunia 2024
GARDAJATIM.COM: Hari Pelajar Sedunia, yang diperingati setiap tanggal 15 Oktober, menjadi momen refleksi bagi para pelajar di seluruh dunia untuk memahami peran dan tantangan mereka di era digital saat ini.
Tahun 2024 ini, peringatan ini semakin relevan, terutama bagi Generasi Z yang tumbuh dan berkembang dalam lingkungan serba digital. Tantangan bagi pelajar saat ini bukan lagi sekadar soal akademis, tetapi juga bagaimana memaksimalkan produktivitas di tengah gangguan dari teknologi yang tak pernah tidur.
Berikut adalah tips dan trik agar para pelajar Generasi Z dapat tetap produktif dan fokus di era yang semakin canggih ini:
1.Manfaatkan Teknologi Secara Bijak.
Sebagai generasi yang akrab dengan teknologi, memanfaatkannya dengan baik dapat menjadi kunci kesuksesan. Gunakan aplikasi yang mendukung produktivitas seperti Trello, Notion, atau Google Calendar untuk membantu mengatur jadwal belajar, tugas, dan aktivitas lainnya. Selain itu, jangan lupa untuk memanfaatkan platform pendidikan online seperti Coursera, Udemy, atau Khan Academy untuk memperdalam pengetahuan di luar materi sekolah.
Ataupun kalian juga dapat menambah skill-skill kalian melalui teknologi yang ada seperti menambahkan pengetahuan berbahasa, pengetahuan musik, olahraga, maupun yang lainnya. Dikarenakan keproduktifan seperti itu dapat menambahkan skill-skill serta pengetahuan yang akan berguna di masa mendatang.
Namun, pastikan untuk tidak terjebak dalam godaan media sosial yang sering menguras waktu. Tetapkan batasan waktu dalam mengakses platform seperti Instagram atau TikTok, misalnya dengan fitur screen time di smartphone. Mengelola waktu dengan bijak akan membantu menghindari procrastination yang kerap menjadi musuh utama produktivitas.
2.Buat Jadwal Belajar yang Konsisten.
Generasi Z cenderung multitasking dan memiliki banyak minat. Oleh karena itu, membuat jadwal belajar yang konsisten dan realistis adalah langkah penting untuk menjaga keseimbangan antara kegiatan akademis dan hiburan. Misalnya, tetapkan waktu khusus untuk belajar di pagi atau sore hari, dan patuhi jadwal tersebut setiap hari. Dengan rutinitas yang jelas, pelajar dapat lebih mudah fokus dan memahami materi.
Metode Pomodoro juga bisa dicoba. Metode ini mengatur waktu belajar menjadi 25 menit penuh konsentrasi, lalu diikuti dengan istirahat singkat selama 5 menit. Pola ini terbukti efektif untuk menjaga fokus sekaligus memberikan kesempatan istirahat bagi otak.
3.Istirahat yang Cukup.
Produktivitas bukan hanya soal bekerja keras sepanjang waktu, tetapi juga mengetahui kapan harus beristirahat. Tidur yang cukup merupakan salah satu kunci keberhasilan. Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur dapat berdampak negatif pada kemampuan kognitif, termasuk daya ingat dan konsentrasi.
Pastikan untuk tidur setidaknya 7-8 jam setiap malam. Selain itu, luangkan waktu untuk beristirahat sejenak di sela-sela aktivitas belajar. Hal ini akan membantu memulihkan energi dan memperbaiki suasana hati, sehingga pelajar bisa kembali belajar dengan semangat baru.
4.Tetapkan Tujuan yang Jelas.
Menetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang sangat penting untuk menjaga motivasi. Pelajar bisa mulai dengan membuat target harian seperti menyelesaikan bab tertentu atau menulis ringkasan materi. Sedangkan untuk tujuan jangka panjang, seperti lulus dengan nilai tinggi atau diterima di universitas impian, dapat menjadi pemacu semangat untuk terus berusaha.
Visualisasi tujuan ini juga bisa diperkuat dengan membuat vision board atau menuliskan mimpi-mimpi di jurnal. Dengan begitu, pelajar memiliki arah yang jelas untuk setiap langkah yang mereka ambil.
5.Jaga Kesehatan Mental.
Di era serba cepat ini, kesehatan mental sering kali terabaikan. Tuntutan akademis yang tinggi, ditambah dengan ekspektasi sosial, bisa membuat stres meningkat. Maka dari itu, penting bagi para pelajar untuk meluangkan waktu untuk self-care. Aktivitas seperti meditasi, olahraga, atau sekadar berkumpul dengan teman dapat membantu mengurangi stres.
Jangan ragu untuk meminta bantuan jika merasa kewalahan. Berbicara dengan guru, orang tua, atau konselor sekolah dapat memberikan solusi untuk mengatasi tekanan yang dirasakan.
6.Kolaborasi dengan Teman.
Generasi Z dikenal sebagai generasi yang sangat terhubung satu sama lain. Manfaatkan hubungan ini untuk belajar secara kolaboratif. Diskusi kelompok, baik secara langsung maupun melalui platform seperti Zoom atau Google Meet, dapat menjadi cara efektif untuk saling membantu memahami materi dan memotivasi satu sama lain.
Pada akhirnya, menjadi pelajar produktif di era digital bukan hanya tentang menguasai teknologi, tetapi juga tentang bagaimana mengelola waktu, menjaga keseimbangan antara belajar dan istirahat, serta merawat kesehatan mental. Dengan tips dan trik di atas, pelajar Generasi Z bisa menghadapi tantangan dunia modern dengan lebih siap dan percaya diri.
Selamat Hari Pelajar Sedunia 2024!
Sumber : Educational Psychology Journal.
https://www.apa.org/pubs/journals/edu
Oleh : Muzayyin Shofiulloh
Editor : redaksi
Posting Komentar