Warga Binaan Lapas Kelas I Madiun Tengah mengikuti Kelas Kuliah Universitas Terbuka, Selasa (15/10/2024) Foto: Humas Lapas I Madiun
GARDAJATIM.COM: Lapas Kelas I Madiun terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan bagi warga binaannya melalui kerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun dan Universitas Terbuka (UT) Surabaya.
Salah satu inisiatif utama yang tengah berlangsung adalah penyelenggaraan program kuliah S1 bagi para warga binaan, yang bertujuan memberikan mereka peluang baru setelah masa tahanan berakhir.
Kalapas I Madiun, Kadek Anton Budiharta, menegaskan pentingnya hak atas pendidikan sebagai hak dasar yang harus dipenuhi bagi setiap individu, termasuk bagi mereka yang sedang menjalani hukuman.
"Dengan adanya program ini, kami berharap dapat memberikan bekal yang lebih baik bagi para warga binaan, sehingga mereka memiliki kesempatan lebih luas untuk membangun masa depan yang lebih cerah setelah keluar dari lapas," ujarnya, Selasa (15/10/2024).
Program pendidikan ini merupakan bagian dari upaya Lapas I Madiun dalam memanusiakan warga binaan dengan mempersiapkan mereka untuk proses reintegrasi sosial melalui keterampilan yang relevan.
Kerja sama dengan UT Surabaya memungkinkan para warga binaan untuk melanjutkan pendidikan formal mereka dengan dukungan sistem pembelajaran jarak jauh yang difasilitasi secara baik.
Kadek Anton Budiharta juga memberikan apresiasi atas dukungan Pemkot Madiun yang turut berperan aktif dalam mendorong peningkatan kualitas pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk warga binaan.
Menurutnya, inisiatif ini adalah bukti nyata komitmen Pemkot Madiun untuk memberikan akses pendidikan tanpa diskriminasi.
"Dengan program kuliah S1 ini, kami membuka pintu bagi warga binaan untuk meraih masa depan yang lebih positif. Pendidikan adalah jembatan yang menghubungkan mereka dengan kesempatan baru di luar sana, agar kelak bisa kembali ke masyarakat dan berkontribusi dengan cara yang lebih baik," tutup Kadek Anton Budiharta.
Program ini diharapkan tidak hanya memberikan pendidikan formal tetapi juga mengubah cara pandang warga binaan, sehingga dapat menjalani kehidupan yang lebih bermakna setelah masa tahanan berakhir. (Hms/Red)
Posting Komentar