Penyerahan bibit buah-buahan dari Forpeddas kepada Kepala Desa Mantren. (Foto : Eko Purnomo)
GARDAJATIM.COM: Forum Peduli Daerah Aliran Sungai (Forpeddas) induk dan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Solo, kunjungi bukit Tirisan, yang terletak di Desa Mantren, Kecamatan Kebonagung, Pacitan.
Kegiatan yang dilaksanakan hari Kamis, 10 Oktober 2024 tersebut, bertujuan untuk silaturahmi sekaligus monitor dan evaluasi (Monev) terkait dengan bantuan tanaman dan buah-buahan yang ditanam di sekitar bukit Tirisan pada tahun 2021 lalu.
Hadir juga ketua Forpeddas Pacitan, Heru Suranto Adi dalam kegiatan tersebut. Sementara dari Forpeddas induk Solo, dihadiri oleh Supriyadi, Teguh dan Edi S, sedangkan dari BPDAS dihadiri oleh Rohman, Syarif dan Masda.
Seluruh rombongan di terima langsung oleh Kepala Desa Mantren, Muhammad Kharis.
Sambil menikmati pemandangan dan semilir angin, rombongan berkumpul di gazebo yang berada di kawasan Bukit Tirisan, kegiatan lalu di buka oleh Edi S, dari Forpeddas Solo. Kemudian dilanjutkan dengan diskusi antara Pemdes Mantren, Forpeddas dan BPDAS Solo.
Diskusi antara Pemdes Mantren, Forpeddas dan BPDAS Solo di gazebo yang berada di Bukit Tirisan
Supriyadi, dari Forpeddas Solo menyampaikan, bahwa dalam kegiatan ini, selain untuk melihat secara langsung ke lokasi tanaman yang pernah di tanam pada tahun 2021 lalu, juga membawakan oleh-oleh untuk desa Mantren, berupa bibit buah-buahan.
"Kami sangat senang dan bersyukur bisa hadir disini untuk melihat secara langsung, ternyata tanaman disini hidup dan berkembang dengan baik. Saya ucapkan terimakasih banyak kepada pak Kades, perkembangan-perkembangan ini sangat positif," kata Supriyadi dalam diskusinya.
Pihaknya berpesan kepada Pemdes Mantren agar tidak melupakan Forpeddas. Ia berharap kedepan Desa Mantren bisa menjadi Show Window, sehingga setiap tahun Forpeddas bisa datang ke bukit Tirisan untuk silaturahmi.
"Kami berharap, mudah-mudahan dengan adanya bukit Tirisan dan juga tanaman buah-buahan ini, wisatawan banyak yang datang kesini dan menjadi tambahan devisa serta PAD untuk desa Mantren. Cuma tadi saya berfikir, akses kesini kog agak susah yaa" ucap Supriyadi yang disambut tawa oleh peserta forum.
Diskusi kemudian disambung oleh perwakilan dari BPDAS Solo yang disampaikan oleh Bapak Rohman.
Rohman juga merasa takjub dan heran dengan perkembangan yang ada di bukit Tirisan. Karena pada awal berkunjung, kondisi masih memprihatinkan. Tetapi saat ini sudah berkembang luar biasa.
Pihaknya juga menyampaikan permohonan maaf, karena setelah sekian lama baru bisa datang dan belum bisa maksimal dalam membantu mengembangkan bukit Tirisan tersebut.
"Kami mewakili dari BPDAS memohon maaf, karena banyaknya kegiatan dan semenjak terjadi pandemi Covid-19, mengakibatkan dana dari APBN tersedot, sehingga pengadaan bibit menjadi berkurang drastis," kata Rohman.
Ia berpandangan, bahwa selain obyek wisata bukit Tirisan, di Mantren ini juga terdapat warisan sejarah yang bisa dilestarikan. Harapannya bisa menjadi tambahan dorongan dan daya tarik bagi wisatawan.
"Salah satu kelebihan disini, yaitu punya warisan sejarah. Syukur-syukur nanti bisa dibuatkan semacam teks. Jadi wisatawan sekaligus bisa mempelajari sejarah yang ada disini," terang Rohman.
Kepala Desa Mantren, Muhammad Kharis, mengucapkan terimakasih atas kedatangan rombongan dan dari Forpeddas dan BPDAS Solo.
"Kami sangat berterima kasih, karena selama ini kami merasa diperhatikan dan terbantu dari Forpeddas dan juga BPDAS. Ini merupakan sebuah kebanggaan bagi kami sebagai masyarakat desa Mantren," katanya.
Ia mengungkapkan, pihaknya sudah berupaya semaksimal mungkin agar Bukit Tirisan ini menjadi sesuatu yang lebih baik.
"Alhamdulillah, tadi kami mendengar bahwa, menurut penilaian dari Forpeddas dan BPDAS sudah menunjukkan progres yang baik. Akan tetapi kami meminta maaf apabila masih terlalu banyak kekurangan," jelasnya.
"Saat ini yang paling kami harapkan adalah sebuah saran masukan, ide gagasan dan seterusnya, demi kemajuan Bukit Tirisan ini," imbuhnya.
Heru Suranto Adi, Ketua Forpeddas Pacitan menambahkan, pihaknya masih sangat membutuhkan bantuan dari Forpeddas induk agar bisa lebih banyak bergerak untuk masyarakat Kabupaten Pacitan.
"Kami terus berharap dari Forpeddas induk, agar bagaimana Bukit Tirisan ini semakin lengkap dan bisa menjadi contoh untuk desa-desa yang lain,"kata Heru.
Ia menjelaskan bahwa, dulu bukit tersebut sangat tandus dan gersang, hanya berisi batu dan tidak ada tanamanya. Namun berkat semangat dan kolaborasi antara Forpeddas Pacitan dan juga Pemdes Mantren, akhirnya bukit tersebut berubah menjadi tempat yang luar biasa.
"Hal ini sudah kami sampaikan ke berbagai desa, dan kami persilahkan desa-desa lain untuk studi banding dan melihat langsung ke bukit Tirisan ini. Yang dulu batu bertanah sekarang menjadi tanah berbatu," bebernya lagi.
Lanjut, untuk kegiatan tahun yang akan datang, Forpeddas Pacitan juga sudah menyiapkan dua lokasi yang akan dikembangkan. Yaitu, desa Punjung dan desa Ngromo.
"Wilayah tersebut sekarang sudah mulai ada embrionya dan juga terlihat semangatnya. Untuk desa Punjung, yang akan kita kembangkan adalah komoditas kopinya. Karena disana sudah ada kebun kopi, hanya perlu kita dampingi untuk pengembanganya,"
"Lokasi yang kedua nanti di desa Ngromo, kecamatan Nawangan, kebetulan desa Ngromo itu dekat dengan Monumen Jenderal Sudirman. Karena disana banyak peternak dan kalau musim kemarau kesulitan untuk pakan ternak, maka kita dampingi untuk pengembangan pakan ternak,"jelas Heru.
Pihaknya berharap apa yang di rencanakan dan apa yang di ajukan, mendapatkan support dari semua pihak. Baik dari Pemerintah Daerah, Forpeddas induk maupun dari BPDAS Solo.
Pemandangan Bukit Tirisan dari bawah
Untuk diketahui, Bukit Tirisan merupakan salah satu obyek wisata yang di inisiasi oleh Kepala Desa Mantren bersama dengan Forpeddas Pacitan dan juga masyarakat Desa Mantren.
Lokasinya berada di atas bukit dan berdekatan dengan Gunung Limo, sehingga mempunyai pemandangan daya tarik tersendiri.
Selain itu, disana sudah di bangun gazebo-gazebo dan berbagai spot foto yang menarik, sehingga menjadi tujuan yang pas untuk mencari ketenangan dan berfoto-foto dengan keluarga maupun pasangan.
Tempatnya yang luas, juga menjadikan wisata Bukit Tirisan sangat cocok untuk kegiatan-kegiatan outdoor. Seperti camping, olahraga, outbond dan berbagai event lainnya.
Pewarta: Eko Purnomo
Editor: Wahyu Aji Putra
Posting Komentar