Rangkain prosesi jamasan pusaka gamelan Kanjeng Kyai Sekati. (Foto: indonesiabuzz.com)
GARDAJATIM.COM: Karaton Kasunanan Surakarta secara resmi memulai rangkaian tradisi Hajad Dalem Pareden Grebeg Mulud tahun JE 1958 atau 2024 Masehi, dengan prosesi jamasan pusaka gamelan Kanjeng Kyai Sekati, Kamis (5/9/2024).
Prosesi ini berlangsung khidmat di Bangsal Langen Katong, yang menjadi simbol pembukaan rangkaian acara Grebeg Mulud, salah satu perayaan budaya paling penting di lingkungan Karaton Surakarta.
Wilujengan ini digelar sebagai permohonan agar seluruh rangkaian acara berjalan lancar.
Ritual yang berlangsung selama 30 menit ini mengawali prosesi jamasan, yang merupakan pembersihan sakral terhadap pusaka gamelan Karaton, Kanjeng Kyai Sekati, yang terdiri dari Gongsa Kyai Guntur Madu dan Kyai Guntur Sari.
Setelah wilujengan, para abdi dalem dengan hati-hati memandikan pusaka tersebut, sebuah tradisi yang diwariskan secara turun-temurun.
Dilansir dari indonesiabuzz.com, KRA Citro Adiningrat, salah satu Sentono Dalem Kraton Surakarta menjelaskan, bahwa prosesi jamasan ini berjalan dengan lancar.
"Prosesi jamasan melibatkan 25 abdi dalem dan dimulai pada pukul 10:00 pagi. Alhamdulillah, semuanya berjalan lancar dan penuh khidmat," katanya.
Prosesi jamasan Kanjeng Kyai Sekati ini adalah bagian awal dari rangkaian acara Grebeg Mulud atau Sekaten yang puncaknya akan berlangsung pada Senin, 16 September 2024.
Grebeg Mulud merupakan perayaan tradisional yang diselenggarakan setiap tahun oleh Karaton Surakarta untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Acara ini diharapkan dapat menarik minat masyarakat untuk lebih mengenal budaya dan warisan sejarah Karaton Surakarta Hadiningrat serta menjaga kelestarian tradisi yang sudah berlangsung selama berabad-abad.
Sumber: Humas Kraton Surakarta
Editor: M. Ng. Fajar Setiawan Wartoprasetyo
Posting Komentar