Keris dan Lontong Sayur: Menjelajahi Pasar Seni Tempo Dulu di Ngrowo Bening Kota Madiun

Catur Cinde Wardono, Penanggung Jawab Galeri Pusaka & Keris di Pasar Seni dan Kuliner Tempo Dulu, Ngrowo Bening Edu Park, Minggu (8/9/2024). Foto: Gardajatim

GARDAJATIM.COM: Kota Madiun, yang dikenal sebagai Kota Pendekar, kini menghadirkan destinasi wisata baru yang menarik. 

Destinasi itu adalah Pasar Seni dan Kuliner Tempo Dulu yang terletak di Ngrowo Bening Edu Park, Kelurahan Mojorejo, Kecamatan Taman, Kota Madiun.

Pasar ini resmi dibuka pada Jumat, 26 Juli 2024 yang lalu, dan dapat dikunjungi setiap Sabtu dan Minggu.

Dengan tema "tempo dulu", pasar ini menawarkan pengalaman nostalgia yang membawa pengunjung kembali ke masa lalu dengan suasana tradisional yang kental.

Di pasar ini, pengunjung dapat menikmati berbagai hidangan dan minuman tradisional yang sulit ditemukan di tempat lain. 

Salah satu hidangan khas yang direkomendasikan adalah lontong sayur. Makanan ini memiliki rasa tradisional yang kaya akan rempah dan sangat menggugah selera.

Rosa, pemilik lapak lontong sayur di Pasar Seni dan Kuliner Tempo Dulu, dengan ramah menyambut setiap pengunjung yang datang ke warungnya. 

Menurut Rosa, lontong sayur buatannya menggunakan resep turun-temurun dari keluarga, sehingga rasanya sangat autentik.

“Alhamdulillah, saat Pasar Seni dibuka, pengunjungnya ramai sekali. Jualan saya laris manis,” ungkap Rosa dengan senyum puas, Minggu (8/9/2024).

Selain menyajikan kuliner, Pasar Seni dan Kuliner Tempo Dulu juga menampilkan berbagai karya seni, termasuk kerajinan tangan dan kain batik yang indah.

Salah satu galeri yang menarik untuk dikunjungi adalah Galeri Pusaka dan Keris, yang memamerkan koleksi pusaka dan keris dari berbagai daerah di Indonesia.

Catur Cinde Wardono, penanggung jawab Galeri Pusaka dan Keris serta Ketua Paguyuban Panji Madiun ini, menyampaikan bahwa kehadiran galeri ini bertujuan untuk melestarikan dan memperkenalkan kekayaan budaya lokal kepada masyarakat.

“Saya ucapkan terima kasih kepada Pemkot Madiun yang telah menyediakan tempat bagi kami untuk berpartisipasi dalam pasar seni ini,” ujar pria yang akrab dipanggil Catur, Minggu (8/9/2024).

Catur menambahkan bahwa galeri ini merupakan langkah konkret Pemkot dalam melestarikan kearifan lokal dan kekayaan budaya Nusantara.

“Kami berharap bisa menciptakan ruang budaya yang memperkenalkan seni dan budaya Indonesia kepada generasi muda serta menarik wisatawan untuk datang ke Kota Madiun,” tambahnya.

Catur berharap, Pasar Seni dan Kuliner Tempo Dulu dapat menjadi pendorong dalam memajukan sektor pariwisata di Madiun dan memberikan kesempatan bagi seniman lokal untuk berkarya dan berkembang. (Red)

0/Post a Comment/Comments