GARDAJATIM.COM: Wathoe Dhakon Observatory (WDO) dan Reog Astronomi Club (RAC) IAIN Ponorogo menggelar kegiatan International Observe The Moon Night 2024 bersama Dekan Fakultas Syariah IAIN Ponorogo, Dr. Hj. Khusniati Rofiah, M.S.I., serta Wakil Dekan 3 Fakultas Syariah, Dr. Ahmad Junaidi, M.H.I.
Acara ini berlangsung di Kampus II IAIN Ponorogo pada Selasa (17/9/2024), dengan dihadiri sekitar 230 peserta yang terdiri dari mahasiswa, dosen Fakultas Syariah, serta masyarakat umum.
"Salah satu ilmu yang dipelajari oleh mahasiswa Fakultas Syariah adalah ilmu falaq atau ilmu astronomi. Kami juga memiliki Laboratorium Astronomi dan Reog Astronomi Club. Selain untuk memperdalam pengetahuan tentang bulan, kegiatan ini diharapkan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan," ujar Dr. Hj. Khusniati Rofiah, M.S.I.
Kegiatan ini menjadi momen penting bagi mahasiswa Fakultas Syariah untuk secara langsung mengimplementasikan ilmu falaq secara gratis serta memperoleh e-sertifikat dari NASA.
Selain itu, Wathoe Dhakon Observatory merupakan observatorium pertama di lingkungan PTKIN se-Indonesia.
International Observe The Moon Night digagas oleh NASA sebagai wahana edukasi untuk masyarakat mengenai astronomi, dengan fokus utama pada observasi bulan, yang mencakup pengetahuan tentang fase-fase bulan serta bagian-bagian dari permukaannya. Kegiatan ini telah berlangsung sejak 2014 dan rutin diadakan setiap tahun.
Dr. Ahmad Junaidi, M.H.I., pengelola Wathoe Dhakon Observatory, mengimbau masyarakat untuk lebih serius mempelajari ilmu astronomi, terutama karena astronomi merupakan salah satu warisan intelektual Islam.
"Mahasiswa diharapkan menguasai ilmu yang telah diwariskan oleh pendahulu kita, karena saat ini kita tertinggal dari perkembangan astronomi di luar negeri," ujarnya.
Dr. Ahmad juga menekankan pentingnya kesadaran akan objek-objek astronomi seperti Bulan dalam proses pembelajaran.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari mahasiswa Fakultas Syariah, dosen, dan masyarakat. Mereka mengikuti rangkaian kegiatan dengan penuh antusiasme.
Hairul, mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah, menyatakan dukungannya terhadap kegiatan tersebut. "Kegiatan ini sangat membantu dalam menunjang dan membekali mahasiswa dengan pengetahuan tentang ilmu falaq," ungkapnya.
Sementara itu, Muhammad Jihad, mahasiswa Hukum Keluarga Islam, menganggap kegiatan ini penting untuk pengembangan ilmu astronomi. "Tidak semua orang memahami ilmu falaq. Saya berharap kegiatan ini bisa dikembangkan lebih baik lagi ke depannya," katanya.
Menurut Anggrid, salah satu peserta dari masyarakat umum, kegiatan ini bermanfaat untuk semua kalangan. "Belajar astronomi tidak hanya diperuntukkan bagi mahasiswa dengan latar belakang hukum Islam, tetapi juga untuk masyarakat luas," ujarnya.
Oleh: Minul Anggraeni
Editor: Redaksi
Posting Komentar