Dosen UMMAD Diduga Dianiaya Usai Membela Aspirasi Mahasiswa

Dwi Rizaldi Hatmoko, S.Si., M.Ling., Dosen Program Studi Ilmu Lingkungan UMMAD Foto: Istimewa 

GARDAJATIM.COM: Seorang dosen Prodi Ilmu Lingkungan Universitas Muhammadiyah Madiun (Ummad), Dwi Rizaldi Hatmoko, diduga mengalami tindakan kekerasan berupa penganiayaan dan pengeroyokan, Kamis (5/9/2024).

Insiden ini terjadi sekitar pukul 16.00 WIB dan diduga berkaitan dengan upayanya menyampaikan aspirasi mahasiswa kepada Rektor UMMAD, Prof. Sofyan Anif, terkait ketidakadilan dalam akreditasi jurusan.

Dwi Rizaldi mengungkapkan bahwa kejadian bermula saat dirinya merekam momen penyampaian aspirasi mahasiswa tentang perbedaan akreditasi antara jurusan Ilmu Lingkungan dengan jurusan lain di kampusnya. 

“Saya ingin menyampaikan aspirasi mahasiswa, namun ketika melihat HP, ajudan rektor meminta HP saya, yang merupakan privasi saya. Saya menolak dan berusaha pamit baik-baik kepada rektor, tetapi saya dihadang dan tidak diizinkan keluar,” jelas Dwi Rizaldi.

Situasi semakin memanas ketika dirinya mengalami kekerasan fisik, termasuk dibanting, dicekik, dan bajunya ditarik hingga robek oleh beberapa orang yang diduga merupakan karyawan, dosen, dan sekuriti kampus. 

"Kurang lebih ada 4-5 orang yang terlibat dalam insiden itu," jelasnya lebih lanjut.

Dwi Rizaldi juga mengatakan bahwa meskipun ia meminta pertolongan, tidak ada yang membantunya.

Namun, ia akhirnya berhasil melapor ke Polres Madiun Kota dengan bantuan beberapa teman.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak kampus maupun rektorat mengenai insiden tersebut.

"Saya belum berani menyampaikan. Kecuali nanti sudah ada diskusi. Baru saya mau menyampaikan. Jadi supaya jawabannya itu konkrit, satu pintu, tidak menyampaikan sepotong-sepotong," Ujar Slamet Asmono, Kepala Bagian Umum Ummad ketika dikonfirmasi. 

Sebagai informasi, Slamet Asmono (Kabag Umum UMMAD sekaligus sebagai Pimpinan Daerah Muhammadiyah/PDM Kota Madiun) ini diduga juga sebagai salah satu penganiaya, menurut keterangan korban. (Red)





0/Post a Comment/Comments

GARDA JATIM
GARDA JATIM