Aliansi Mahasiswa Ngawi dan PC PMII Ngawi Gelar Aksi, Desak Penuntasan Kasus Korupsi di Kabupaten Ngawi


Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kabupaten Ngawi bersama Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Ngawi, melakukan aksi kawal korupsi Kabupaten Ngawi, Jumat (6/9/2024). Foto: Istimewa

GARDAJATIM.COM: Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Ngawi dan Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kabupaten Ngawi, kembali turun ke jalan pada Jumat 6/9/2024. 

Tujuan aksi ini untuk menyoroti kasus dugaan korupsi yang menyeret mantan staf Sekretariat DPRD Ngawi, terkait penyelewengan dana hibah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Ngawi pada tahun 2022, yang diduga menimbulkan kerugian negara hingga Rp. 19,1 Milliar. 

Aksi ini digelar di area Gedung DPRD Kabupaten Ngawi , Jl. Jaksa Agung, Ketanggi, Kec. Ngawi, Kab. Ngawi.

Dengan mengangkat tema “Ngawi Darurat Korupsi”, para peserta aksi dengan lantang menyampaikan sejumlah tuntutan yang secara tegas ditujukan kepada DPRD Kabupaten Ngawi.

Mereka menilai bahwa praktik korupsi yang melibatkan oknum pemerintah daerah telah mencederai kepercayaan Masyarakat dan merusak integritas birokrasi. 

Aksi ini merupakan wujud kepedulian mahasiswa terhadap masa depan daerah, sekaligus bentuk protes terhadap lemahnya pengawasan.
 
Pimpinan sementara DPRD Kabupaten Ngawi, Feligia Agit Hendiadi memastikan akan mengawal apa yang menjadi tuntutan para mahasiswa dan pihaknya akan mendorong pengsusutan tuntas kasus yang saat ini sudah ditangani Kejari Ngawi.

“Kita pastinya akan mendorong APH (Aparat Penegak Hukum) untuk mengusut tuntas kasus ini,” ungkapnya.

Sementara itu, Erliana Puspita Sari selaku koordinator aksi, menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan audiensi dengan pihak terkait dan terus memantau perkembangan kasus korupsi yang terjadi di Kabupaten Ngawi. 

Ia juga menyatakan bahwa kasus ini akan dikaji lebih mendalam, mengingat korupsi tersebut sangat merugikan banyak pihak. 

Dana yang seharusnya digunakan untuk kepentingan publik justru disalahgunakan untuk kepentingan pribadi, yang menjadi alasan utama desakan penuntasan kasus ini.

”Mari terus kita kawal kasus ini, kita bisa mengawal lewat media, mari kita kawal lewat media, jika kita bisa mengawalnya dengan support berupa aksi penyadaran kepada teman-teman sekitar mari kita sadarkan,” Ujarnya untuk mengajak kawal kasus ini hingga tuntas.

Syamsul Ma’arif, Ketua PC PMII Kabupaten Ngawi menambahkan, harapannya dengam aksi ini dapat menjadi langkah nyata dalam mewujudkan Kabupaten Ngawi yang benar-benar ramah dan bebas dari praktik curang oleh para penyelenggara negara. 

Ia bersama mahasiswa yang beraksi pagi ini tidak ingin kasus tersebut berlalu tanpa penyelesaian.

”Jangan sampai setelah aksi ini, yang lagi heboh ini menguap begitu saja. Untuk itu mari kita kawal bersama-sama kasus ini, agar tercipta Ngawi yang benar-benar ramah dan bersih,” ucapnya.

Sebagai bentuk kesepahaman bersama, Pimpinan Sementara DPRD Ngawi, Feligia Agit, bersama perwakilan mahasiswa menandatangani kesepakatan.
 
Dimana hal tersebut menjadi penegas bahwa kalangan DPRD Ngawi satu suara dan satu barisan dengan para mahasiswa untuk mengusut tuntas kasus korupsi.


Pewarta : Aisyatul 
Editor: Arga Narulata 

0/Post a Comment/Comments