Pesan Budaya GKR Pakoe Boewono di Acara Bersih Desa Karangpatihan, Ponorogo

Penyerahan cindera mata batik ciprat oleh istri Kades Karang Patihan,Yuliana (kanan) kepada GKR Pakoe Boewono (tengah) usai diserahkan pusaka oleh GKR Pakoe Boewono kepada KRT Eko Mulyadi.

GARDAJATIM.COM: Acara Bersih Desa Karangpatihan, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, berlangsung meriah dengan kehadiran ribuan warga dari Karangpatihan dan sekitarnya, untuk menyaksikan Pagelaran Wayang Kulit, lakon Wahyu Cakraningrat, dengan Dalang Ki Yusuf Ganendra Khoirudin, dari Gunung Kidul.

Momen ini semakin istimewa dengan kehadiran Prameswari Dalem SISKS Pakoe Boewono XIII, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Pakoe Boewono, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Perkumpulan Kusumo Hondrowino Nusantara (PKHN).

Dalam kesempatan tersebut, GKR Pakoe Boewono menyerahkan sebuah pusaka kepada Kepala Desa Karangpatihan, KRT Eko Mulyadi Darmodipuro, sebagai simbol penghormatan dan pengakuan terhadap dedikasi dan kerja keras dalam membangun desa.

KRT Eko Mulyadi Darmodipuro, dalam sambutannya, mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga yang terus mendukung pemerintah desa.

"Saya sangat berterima kasih kepada seluruh warga Karangpatihan atas dukungannya yang tak henti-hentinya dalam pembangunan desa kita," ujar orang nomor satu di Desa Karangpatihan.

Lanjut KRT Eko, kehadiran GKR Pakoe Boewono menjadi suatu kehormatan besar bagi desa yang ia pimpin.

"Merupakan suatu kehormatan besar bagi kami atas kehadiran GKR Pakoe Boewono, istri SISKS Pakoe Boewono XIII, Raja Kraton Surakarta," tambah KRT Eko.

KP Hari Andri Winarso Wartonagoro (tengah) didampingi KRAT Wija Purwa Adhiguna (kiri) dan KRT Catur Cindhe (kanan) saat sambutan di bersih Desa Karangpatihan.

Sementara itu, Ketua PKHN Kota Madiun, KP Hari Andri Winarso Wartonagoro, dalam sambutannya juga mengungkapkan pentingnya kehadiran GKR Pakoe Boewono dalam acara ini. 

"Dengan kehadiran GKR Pakoe Boewono, kita bisa merasakan pesan budaya yang sangat kuat. Ponorogo secara sejarah dan budaya memiliki ikatan yang kuat dengan Kraton Surakarta, termasuk Desa Karangpatihan," jelas KP Hari yang juga pengurus PKHN DPD Jatim.

KP Hari juga mengapresiasi Kepala Desa Karangpatihan atas usahanya dalam mengembalikan ikatan sejarah dengan Kraton Surakarta..

"Kami sangat mengapresiasi Kanjeng Eko yang telah berhasil mendapatkan gelar langsung dari Sinuhun Pakoe Boewono XIII, sebagai pengakuan atas usaha mengembalikan ikatan sejarah antara Desa Karangpatihan dan Kraton Surakarta," tambahnya.

Acara Bersih Desa Karangpatihan bukan hanya sekadar tradisi tahunan, tetapi juga menjadi ajang untuk mempererat ikatan budaya dan sejarah antara Ponorogo dan Kraton Surakarta.

Kehadiran GKR Pakoe Boewono membawa pesan kuat tentang pentingnya menjaga dan melestarikan warisan budaya untuk generasi mendatang. (Fjr)

0/Post a Comment/Comments