APBDES Bisa Dialokasikan Untuk Bantuan Air Bersih, Ini Penjelasannya!

Sumber air (kali) di Dusun Pringroto desa Punjung, yang mulai kering airnya.

GARDAJATIM.COM: Bencana kekeringan sepertinya menjadi hal yang selalu terjadi setiap tahunnya di kabupaten Pacitan. Salah satunya terjadi di wilayah kecamatan Kebonagung, sejumlah desa mulai alami kekeringan dan kekurangan air bersih.

Dari 19 desa di kecamatan Kebonagung, sedikitnya ada 5 desa yang sudah terkonfirmasi mengalami kekurangan air bersih. Desa tersebut antara lain Sidomulyo, Kalipelus, Katipugal, Punjung dan desa Plumbungan.

Dari beberapa keterangan yang gardajatim.com himpun, penyebab kekeringan karena lama tidak adanya hujan yang turun, sehingga sumber air mulai kering. 

Nurcahyo, salah satu warga Dusun Nyemono, desa Plumbungan mengatakan, diwilayahnya sudah banyak yang kekurangan air.

"Disini Plumbungan sudah banyak yang kekeringan mas, malah ini tadi saya bersama pak Bambang PUPR juga mencoba survei untuk mencari sumber air, saya saja sudah beli air sebanyak 7 rit," jawabnya saat kami hubungi via chat WhatsApp.

Secara terpisah, sebagian di desa Sidomulyo dan Kalipelus juga mengalami hal yang sama. 

Kepala desa Sidomulyo Makhrus Ali menyampaikan, di desanya sebagian juga terdampak kekeringan.

"Informasi sementara di dusun ngandong bagian atas dan dusun besar perbatasan dengan desa Klesem yang sudah mengalami kekeringan," kata Makhrus Ali, Selasa (27/8/2024)

Sementara itu, di RT.02 RW.03 Dusun Pagergunung Desa Kalipelus juga terjadi hal yang sama. Ari mengatakan,warga sekitarnya mulai antri bergantian mengambil air di sumber mata air (kali).

"Sudah banyak yang antri ambil air ke belik (sumber air), tetapi karna kapasitasnya kurang, banyak warga yang memilih menunggu kiriman bantuan air," tutur Ari.

"Alhamdulillah kemarin sudah ada bantuan dari organisasi PSHT ranting Kebonagung mas," tambahnya lagi.

PSHT ranting Kebonagung salurkan bantuan air bersih ke warga Pagergunung desa Kalipelus

Menanggapi hal itu, Plt. Camat Kebonagung Udin Wahyudi, S.os M.M. menyampaikan, sampai saat ini belum ada desa di wilayahnya yang melapor ke kecamatan. 

Hal itu karena mekanisme untuk peristiwa kekeringan bisa langsung melapor ke BPBD tanpa harus melapor ke kecamatan.

"Untuk sementara belum ada laporan mas, karena desa bisa langsung melapor ke Pemkab atau BPBD," terang Udin.

Ia juga menjelaskan bahwa, desa bisa menggunakan alokasi dana desa untuk menangani bencana kekeringan.

"Jadi desa itu ada alokasi untuk penanggulangan bencana. Bencana itu termasuk kekeringan, tanah longsor, banjir dan lain sebagainya. Alokasi itu sudah masuk di rencana kerja pemerintah desa masing-masing, tetapi apabila ada kekurangan bisa meminta bantuan ke BPBD atau pihak lainnya. Jadi desa bisa mengeluarkan anggaran itu ketika ada laporan dari masyarakat," tambahnya lagi.

Sementara itu BPBD Pacitan mengungkapkan, sedikitnya 34 desa di Kabupaten Pacitan diprediksi rawan kekeringan pada tahun ini.

Dari jumlah tersebut, 10 desa di antaranya mengalami krisis air yang cukup serius.

Sejauh ini tercatat sudah ada 5 desa yang mengajukan permohonan bantuan air bersih kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan.

Desa-desa tersebut adalah Desa Klepu Kecamatan Donorojo, Desa Pagerejo dan Cokrokembang Kecamatan Ngadirojo, Desa Belah Kecamatan Sudimoro dan Desa Jetak, Kecamatan Tulakan.

Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Pacitan, Radite Suryo Anggono, menyatakan pihaknya telah menerima permohonan tersebut dan menindaklanjuti dengan melakukan penyaluran bantuan air bersih ke desa-desa yang terdampak.

"Dari permintaan itu, kami telah salurkan bantuan air di Desa Klepu, Kecamatan Donorojo. Sementara yang lainnya itu masih kami lakukan survey ke lapangan. Pasalnya, untuk Desa Belah, Kecamatan Sudimoro sebenarnya sudah jadi prioritas penanganan, tapi saat ini juga mengajukan permohonan," ungkapnya saat di temui di Kantor BPBD, Selasa (27/8/2024).

Dengan adanya bencana kekeringan setiap tahunya, masyarakat berharap ada langkah-langkah dan strategi dari pemerintah desa maupun pemerintah daerah untuk membantu mengatasi permasalah kekurangan air bersih ini.

Pewarta: Eko Purnomo 

Editor: Arga Narulata 


0/Post a Comment/Comments

GARDA JATIM
GARDA JATIM