GARDAJATIM.COM: Ribuan warga Desa Sidomulyo, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun, tumpah ruah mengikuti kirab gunungan dalam rangka bersih desa pada hari Minggu (28/7/2024) siang.
Biasanya, bersih desa Pemdes Sidomulyo hanya menggelar Wayang Kulit semalam suntuk, yang tetap digelar nanti pada malam Jumat legi (Kamis 1/8/2024).
Namun, lain dari tahun sebelumnya, acara bersih desa kali ini secara perdana menggelar Kirab Gunungan dan Pertunjukan Seni. Langkah yang tepat, agar Sidomulyo berkembang menjadi Desa Wisata di masa depan.
Melibatkan berbagai unsur warga desa Sidomulyo, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Kirab Gunungan dilaksanakan sejauh kurang lebih 1 kilometer dengan membawa arak-arakan 9 gunungan hasil bumi.
Ke sembilan gunungan tadi berasal dari 7 RW di Desa Sidomulyo, 1 dari kelompok Ibu PKK dan 1 lagi dari PSHT Rayon Sidomulyo.
Selain gunungan, warga Desa Sidomulyo juga menampilkan gelar kesenian, seperti dongkrek, reog, tari tradisional dan penampilan baju adat Jawa.
Arakan Gunungan dan Kesenian warga dimulai dari Lapangan Sidomulyo menuju area makam kuno desa, kemudian rombongan berkumpul, mengelilingi gunungan masing-masing untuk doa bersama.
Dimakam kuno tersebut terdapat makam cikal bakal desa bernama Ki Geneng dan makam Ki Ageng Reksogati, pemimpin wilayah Madiun era Demak.
Kepala desa Sidomulyo, Drs. Setiyo Margono menjelaskan bahwa, tradisi gunungan ini merupakan aspirasi warga yang ingin melestarikan budaya leluhur dan bentuk syukur atas kesejahteraan mereka yang meningkat.
"Kirab Gunungan ini merupakan aspirasi warga desa, kita sebagai pemerintah desa memfasilitasi keinginan warga masyarakat," terangnya.
Lanjutnya, sehingga warga begitu antusias mengikuti kirab Gunungan tersebut, karena berasal dari aspirasi masyarakat desa itu sendiri.
Harapannya, partisipasi warga semakin tumbuh dan berkembang mendukung kirab Gunungan agar lebih baik dan terencana lagi sebagai agenda tahunan desa. (Arg)
Posting Komentar