Diduga Korban Perundungan Siswa SMAN 3 Taruna Angkasa Madiun Faktanya Meninggal Karena Sakit

SMAN 3 Taruna Angkasa Kota Madiun. Foto: Arga

GARDAJATIM.COM: Beberapa waktu lalu sempat viral di media sosial bahwa seorang siswa di SMAN 3 Taruna Angkasa Kota Madiun telah meninggal dunia usai mengeluh sakit kemudian dilarikan ke rumah sakit di kota setempat.

Namun, beberapa unggahan di sosmed justru menunjukkan potongan chat yang menyebutkan dugaan indikasi korban perundungan oleh kakak seniornya. Cuitan para netizen pun ramai mengatakan bahwa ada yang ditutupi dari kasus kematian salah satu taruna tersebut.

Diketahui taruna berinisial G dikabarkan meninggal dunia pada Rabu 12 Juni lalu. Kabar ini mulai tersebar usai salah satu akun tiktok yang bernama @quotes1440 dan akun twitter @9014nq membagikan informasi atas kematian si G tersebut.

Melalui tangkapan layar chat yang diunggah kedua akun tersebut, mereka menyampaikan bahwa ada beberapa kejanggalan dalam kematian G.

Menurut pemilik akun dan tanggapan netizen di kolom komentar kematian tersebut bukan murni lantaran sakit. 

Waka Kesiswaan SMAN 3 Taruna Angkasa Madiun, Hendriyanto memberikan penjelasan atas viralnya informasi tersebut. Dari keterangan Hendriyanto terungkap bahwa penyebab kematian G adalah murni karena sakit.

Diceritakan Hendriyanto, pada hari Sabtu, 9 Juni 2024, G mengeluh sakit perut lalu istirahat di ruang UKS dan menerima perawatan terapi obat oleh dokter sekolah. Kemudian hari Minggu-nya dikontrol oleh perawat dan pengasuh. 

"Karena belum ada perubahan, diputuskan untuk dibawa ke IGD Sogaten (RSUD Kota Madiun, red). Bersamaan dengan itu, orang tuanya dihubungi dan datang dari Ngawi. Orang tua G berinisiatif untuk membawa pulang,"terang Hendriyanto, Jumat (21/6/2024).

Selanjutnya, pihak sekolah tetap berkoordinasi dengan orang tua G. Orang tua mengabarkan bahwa G dirujuk ke RS Widodo Ngawi.

"Kemudian di hari Selasa, wali murid menginformasikan bahwa kondisi G belum juga membaik. Pihak sekolah inisiatif untuk mengunjungi G pada hari Rabu pagi untuk konfirmasi. Lalu siangnya setelah pulang ke madiun, orang tua G menelpon dan memberi kabar bahwa G meninggal dunia," lanjutnya.

Dijumpai terpisah, hal senada juga disampaikan oleh Kasatreskrim Polres Madiun Kota, AKP Sujarno bahwa unggahan akun yang meng-highlight hasil pemeriksaan G yang tidak disampaikan kepada pihak keluarga itu tidak benar.

Ia menegaskan, bahwa pihak kepolisian sudah menerima dan menunjukkan hasil pemeriksaan tersebut ke pihak keluarga G. 

Lebih lanjut dirinya mengatakan bahwa hasil pemeriksaan menyatakan tidak ada tindak kekerasan.

Penyebab utama kematian siswa G adalah faktor penyakit bronkitis yang dideritanya. 

"Kata siapa? semua hasil rekam medis sudah ada dan sudah disampaikan ke keluarga. Yang jelas tidak ada indikasi kekerasan," tegasnya.(Ptr/Arg)

0/Post a Comment/Comments