Pengusaha Telur Magetan Beri Kontribusi untuk Cegah Stunting

Ada yang NETES dari Plaosan, Pengusaha Telur Peduli Stunting. (Foto: Istimewa)

Gardajatim.com - Stunting atau gagal tumbuh merupakan masalah kesehatan yang serius bagi anak-anak. Stunting bisa menghambat perkembangan otak dan menyebabkan anak menjadi kurang cerdas. Untuk mencegah stunting, diperlukan kerjasama dari berbagai pihak, termasuk masyarakat.

Salah satu contoh kerjasama yang patut diapresiasi adalah yang dilakukan oleh pengusaha telur di Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan.

Mereka secara sukarela menyumbangkan telur untuk diberikan kepada balita yang mengalami stunting. Telur dipilih karena mengandung protein hewani yang baik untuk pertumbuhan anak.

Program ini bernama NETES (Niat Insun Tuntas Stunting) dan telah berjalan selama 90 hari. Hasilnya, dari 121 balita stunting di Kecamatan Plaosan, 73 balita berhasil keluar dari status stunting, 4 balita berisiko tinggi stunting, dan 44 balita berisiko rendah.

Efektivitas program ini mencapai 97,7% untuk balita berisiko rendah, 12,5% untuk balita berisiko tinggi, dan 36,9% untuk balita stunting.

Camat Plaosan, Dian Maheru mengatakan, bahwa program ini terinspirasi dari ilmu yang didapat dari dr. Metha, seorang ahli gizi dari Surabaya.

“Saya ingin anak-anak di Magetan terbebas dari stunting dan bisa tumbuh menjadi generasi yang pintar dan sehat,” ujar Dian di Gedung Serbaguna, Desa Buluharjo.(31/1/24). Ia juga berencana untuk mengembangkan program ini di Desa Sendang Agung.

Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Winarto, menekankan pentingnya tata kelola sampah yang baik untuk mencegah stunting.

“Sampah bisa menjadi sumber penyakit dan bakteri yang mengganggu pertumbuhan anak. Mari kita bersatu padu untuk menjaga lingkungan dan kesehatan anak-anak Magetan,” tutur Winarto. (Put)

0/Post a Comment/Comments